JAKARTA - Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengatakan telah menyita 41 domain internet yang digunakan agen intelijen Rusia untuk meretas beberapa situs pemerintah setempat termasuk Pentagon dan Departemen Luar Negeri.
“Penyitaan 41 domain internet hari ini mencerminkan strategi siber Departemen Kehakiman yang sedang berlangsung, menggunakan semua alat untuk mengganggu dan menghalangi pelaku siber jahat yang disponsori negara,” kata Wakil Jaksa Agung, Lisa Monaco, dalam pernyataan resminya pada Kamis, 3 Oktober.
Menurutnya, pemerintah Rusia menjalankan skema ini untuk mencuri informasi sensitif warga Amerika dan menggunakan akun email yang tampak sah untuk mengelabui korban agar mengungkapkan kredensial akun.
Asisten Jaksa Agung, Matthew G. Olsen, dari Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman mengatakan bahwa mereka telah bekerja sama dengan pihak swasta seperti Microsoft, untuk menghadapi ancaman siber ini.
Domain yang disita ini digunakan oleh "Grup Callisto," sebuah unit operasi di bawah Pusat 18 Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), yang diduga melakukan serangan siber seperti pencurian informasi dan perusakan komputer yang dilindungi.
Grup ini menjalankan kampanye spear-phishing untuk mengakses akun email pemerintah AS untuk mendapatkan akses ilegal ke komputer milik departemen atau lembaga di Amerika Serikat untuk memperoleh informasi rahasia.
BACA JUGA:
Bersamaan dengan itu, Microsoft juga mengajukan gugatan terkait 66 domain internet yang digunakan oleh kelompok ini, yang dilacak sebagai "Star Blizzard" antara 2023-2024. Mereka menargetkan lebih dari 30 entitas termasuk jurnalis, lembaga pemikir, dan LSM.
Pada Desember 2023, dua pelaku terkait Callisto, Ruslan Aleksandrovich Peretyatko dan Andrey Stanislavovich Korinets, didakwa atas peretasan jaringan komputer di AS dan negara sekutunya. Penyelidikan dilakukan oleh FBI San Francisco, sementara penuntutan ditangani oleh Kejaksaan AS untuk Distrik Utara California.
Saat ini, Kantor Lapangan FBI San Francisco sedang menyelidiki kasus tersebut. Sedangkan kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Utara California dan Bagian Siber Keamanan Nasional dari Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman sedang menuntut kasus tersebut.