Bagikan:

JAKARTA - Seorang korban penipuan phishing berhasil mendapatkan kembali 9,3 juta Dolar AS (sekitar Rp150 miliar), sepuluh bulan setelah kehilangan 24 juta Dolar AS (sekitar Rp387 miliar) dalam pencurian kripto pada September tahun sebelumnya. Kejadian ini menjadi sorotan karena jarang terjadi.

Menurut informasi Coinspeaker, pada 6 Juli, penipu yang sebelumnya mengambil dana tersebut tiba-tiba menghubungi korban melalui pesan on-chain. Dengan kata-kata yang mengejutkan, dia menyatakan niatnya untuk mengembalikan uang yang dicuri:

“Hai, saya adalah orang yang mengambil uang Anda. Saya ingin mengembalikan uang tersebut.”

Dua hari kemudian, pelaku mulai mengembalikan dana dengan transfer pertama sebesar 5,23 juta Dolar AS (sekitar Rp84 miliar) dalam bentuk stablecoin Dai pada 8 Juli. Pada 13 Juli, penipu melakukan transfer kedua ke alamat dompet korban, menambah total yang dikembalikan menjadi 9,3 juta Dolar AS (sekitar Rp150 miliar).

BACA JUGA:


Namun, sisa dana yang dicuri masih berada di tangan penipu. Data dari Etherscan menunjukkan bahwa dompet kripto tersebut mengandung lebih dari 3 juta Dolar AS (sekitar Rp48 miliar), terutama dalam bentuk token METAGALAXY LAND (MEGALAND) dari BNB Chain.

Pencurian asli terjadi pada 6 September 2023, ketika korban kehilangan 9.579 Lido Staked Ether (stETH) dan 4.850 Rocket Pool (rETH). Pelaku berhasil memanipulasi korban dengan mengizinkan transaksi “Increase Allowance” yang memungkinkan pengeluaran oleh pihak ketiga atas token ERC-20 korban, sehingga menguras aset korban.

Meskipun serangan phishing di dunia kripto seringkali mengakibatkan kerugian besar, kembalinya sebagian dana ini memberikan harapan bagi korban dan menunjukkan bahwa ada kemungkinan untuk memulihkan kerugian dari kejahatan kripto. Semoga cerita ini menjadi inspirasi bagi komunitas kripto untuk selalu berhati-hati dan meningkatkan langkah-langkah keamanan.