JAKARTA - MicroStrategy, perusahaan intelijen bisnis yang telah menjadi ikon dalam investasi Bitcoin, mengumumkan langkah berani dengan rencana penjualan saham senilai 500 juta dolar AS (sekitar Rp8,1 triliun). Tujuannya adalah untuk memperkuat genggaman mereka pada Bitcoin, aset digital yang telah menjadi bagian integral dari strategi keuangan mereka.
Dalam sebuah pengumuman yang menarik perhatian pasar, MicroStrategy mengungkapkan bahwa surat utang yang akan jatuh tempo pada tahun 2032 ini akan tersedia hanya untuk pembeli institusi terpilih. Penawaran ini, yang tunduk pada Peraturan 144A, menunjukkan pendekatan yang hati-hati dan terukur, dengan penekanan bahwa segala sesuatunya masih bergantung pada kondisi pasar yang berubah-ubah.
BACA JUGA:
Dengan hasil penjualan yang diharapkan, MicroStrategy tidak hanya berencana untuk memperluas portofolio Bitcoin mereka tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. Ini adalah kelanjutan dari visi yang dimulai pada Agustus 2020, ketika MicroStrategy pertama kali memeluk Bitcoin sebagai benteng melawan inflasi, menjadi pelopor di antara perusahaan publik.
Menurut informasi CoinSpeaker, hingga 1 Mei 2024, MicroStrategy telah mengumpulkan sekitar 214.400 BTC, dengan nilai sekitar 7,5 miliar Dolar AS (sekitar Rp122,8 triliun). Investasi ini dilakukan dengan harga rata-rata 35.158 Dolar AS (sekitar Rp575 juta) per Bitcoin, mencerminkan komitmen jangka panjang dan kepercayaan pada nilai Bitcoin yang berkelanjutan.
Pada tahun 2022, anak perusahaan MicroStrategy, MacroStrategy, mengambil langkah strategis dengan mengamankan pinjaman sebesar 205 juta dolar AS (sekitar Rp 2,99 triliun) dari Silvergate Bank. Langkah ini, yang melibatkan aset kripto sebagai jaminan, menegaskan kembali keyakinan MicroStrategy pada potensi Bitcoin.
Dengan rencana penjualan saham terbaru ini, MicroStrategy tidak hanya menegaskan kembali posisinya sebagai pendukung utama Bitcoin tetapi juga menandai kepercayaan mereka pada masa depan kripto.