Bagikan:

JAKARTA - Pemadaman radio dilaporkan terjadi di beberapa bagian Amerika Serikat setelah matahari melepaskan aliran partikel berenergi yang kuat menuju Bumi pada Rabu pagi, 29 Mei.

Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) melaporkan gangguan di wilayah Midwest dan timur negara itu sekitar pukul 10:36 ET. NOAA juga melaporkan bahwa gangguan ini dapat mempengaruhi radar, GPS, dan komunikasi satelit.

Media melaporkan pada Selasa 28 Mei bahwa NOAA telah memprediksi kemungkinan 60 persen terjadinya pemadaman radio, yang diperkirakan akan berlangsung hingga akhir pekan.

Titik matahari yang melepaskan aliran ini adalah wilayah yang sama yang menyebabkan superstorm awal bulan ini. Peristiwa tersebut diprediksi akan menjadi salah satu yang terburuk dalam sejarah, memaksa NOAA mengeluarkan peringatan - yang pertama sejak tahun 2005.

Peristiwa tersebut mengganggu GPS, jaringan listrik, peralatan pertanian, dan satelit di orbit. Titik tersebut, yang jauh lebih dingin daripada permukaan matahari di sekitarnya, telah bergerak menjauh dari Bumi selama dua minggu terakhir - namun muncul kembali dalam pandangan planet kita minggu ini.

NOAA mengadakan briefing awal bulan ini ketika dunia berada di bawah badai geomagnetik yang parah, yang merupakan gangguan besar pada magnetosfer Bumi, dan mengakui bahwa titik matahari tersebut kemungkinan akan kembali untuk putaran lain.

Selama 24 jam terakhir, aktivitas matahari dianggap 'moderat', melepaskan setidaknya 21 suar dengan dua yang kuat diluncurkan pada dini hari Rabu.

Dashboard NOAA kala itu menunjukkan kemungkinan 60 persen pemadaman radio untuk Rabu hingga setidaknya Jumat, dengan kemungkinan 10 persen terjadinya badai radiasi matahari.

Badai radiasi matahari terjadi ketika sejumlah besar partikel bermuatan, proton dan elektron, dipercepat oleh proses di atau dekat matahari. Ketika proses ini terjadi, lingkungan satelit di dekat Bumi dibanjiri dengan partikel energi tinggi.

Partikel-partikel ini dapat berinteraksi dengan medan magnet dan atmosfer planet kita, menyebabkan gangguan pada komunikasi satelit, serta bahaya radiasi bagi astronot di luar angkasa dan gangguan pada jaringan listrik.

Juga diprediksi minggu ini adalah aurora yang menakjubkan, yang kemungkinan akan terlihat di belahan bumi utara.

Matahari saat ini memiliki delapan titik matahari aktif di sisi yang menghadap Bumi. NOAA melaporkan bahwa dua wilayah, 3691 dan 3697, dapat melepaskan suar yang lebih tinggi dari biasanya minggu ini.

Partikel kuat yang berasal dari matahari disebabkan oleh aktivitas matahari yang intens, seperti ledakan matahari (solar flares) dan lontaran massa korona (coronal mass ejections, CME). Berikut adalah penjelasan mengenai dua fenomena utama tersebut:

  1. Ledakan Matahari (Solar Flares):

    • Apa itu: Ledakan matahari adalah letusan tiba-tiba energi yang kuat di permukaan matahari yang dapat melepaskan radiasi elektromagnetik di seluruh spektrum elektromagnetik, dari gelombang radio hingga sinar-X dan sinar gamma.
    • Penyebab: Ledakan ini terjadi ketika medan magnet di atmosfer matahari (korona) mengalami gangguan dan melepaskan energi yang tersimpan dengan cepat. Medan magnet yang terjerat dan saling berinteraksi dapat menghasilkan ledakan yang sangat kuat.
    • Dampak: Ledakan matahari dapat mengirimkan aliran partikel bermuatan tinggi ke ruang angkasa, yang dapat mencapai Bumi dan mempengaruhi atmosfer bagian atas, menyebabkan gangguan pada komunikasi radio, navigasi GPS, dan jaringan listrik.
  2. Lontaran Massa Korona (Coronal Mass Ejections, CME):

    • Apa itu: CME adalah letusan besar plasma dan medan magnet dari korona matahari yang didorong ke ruang angkasa. Plasma ini mengandung partikel bermuatan seperti proton dan elektron.
    • Penyebab: CME terjadi ketika medan magnet matahari mengalami perubahan yang signifikan dan melepaskan gelembung besar dari plasma korona ke luar angkasa. Perubahan ini sering kali terkait dengan aktivitas matahari seperti bintik matahari atau ledakan matahari.
    • Dampak: CME yang diarahkan ke Bumi dapat menyebabkan badai geomagnetik ketika partikel-partikel bermuatan berinteraksi dengan medan magnet bumi. Ini dapat menyebabkan aurora di kutub, serta gangguan pada satelit, sistem komunikasi, dan jaringan listrik di Bumi.

Kedua fenomena ini adalah bagian dari siklus aktivitas matahari, yang memiliki periode sekitar 11 tahun. Pada puncak siklus ini, yang dikenal sebagai maksimum matahari, aktivitas seperti ledakan matahari dan CME menjadi lebih sering terjadi. Akibatnya, aliran partikel bermuatan tinggi yang menuju Bumi juga meningkat, menyebabkan peningkatan risiko gangguan geomagnetik.