YOGYAKARTA – Apa itu INA Digital bisa dipahami sebagai salah satu teknologi berbentuk aplikasi yang menjadi inovasi Pemerintah. Produk tersebut menjadi bagian dari Government Technology (GovTech) Indonesia dan telah diluncurkan oleh Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 27 Mei 2024.
Apa Itu INA Digital?
Pemerintah terus berupaya melakukan percepatan pelayanan digital bagi masyarakat. Agar tujuan tersebut tercapai, percepatan dilakukan dengan meluncurkan pelayanan digital masyarakat yang dinamakan dengan INA Digital yang diharapkan mampu rampingkan ribuan aplikasi kementerian dan lembaga.
Dilansir dari situs Kominfo, tujuan diadakannya INA Digital adalah untuk mengintegrasikan seluruh layanan pemerintah ke dalam satu portal. Dengan begitu masyarakat dapat dengan mudah mengaksesnya. Selain itu layanan tersebut membantu meningkatkan interoperabilitas antarkementerian dan lembaga.
Integrasi layanan digital dilakukan pada berbagai sektor mulai dari administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bansos, hingga bidang imigrasi. Nantinya layanan tersebut bisa diakses oleh masyarakat hanya dari satu aplikasi yang diinstal ke satu telepon seluler.
Ke depannya, INA Digital akan berupa aplikasi yang dikelola oleh Perum Peruri. Aplikasi mobile tersebut jadi salah satu upaya pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang sudah diatur sesuai Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2023, sedangkan Peruri akan menjadi penyelenggara Aplikasi SPBE Prioritas.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa saat ini Pemerintah baik pusat maupun daerah memiliki aplikasi sebanyak kurang lebih 27 ribu aplikasi. Di sisi lain digitalisasi pelayanan masyarakat tersebut tidak teritegritas. Presiden ingin adanya perubahan sehingga menjadi kesatuan melalui INA Digital.
Manfaat INA Digital
Presiden Jokowi dalam saat menghadiri acara SPBE Summit 2024, yang diselenggarakan di Jakarta pada Senin 27 Mei 2024 menjelaskan bahwa INA Digital akan mempermudah layanan pada masyarakat baik di bidang kesehatan, pendidikan, pertahanan usaha, pajak, dan bidang lainnya.
"Saya titip ke kementerian, lembaga, pemda harus sama melakukan integrasi. Tidak ada lagi alasan ini itu karena merasa data sendiri. Tinggalkan prektik lama, mindset lama," kata Presiden Jokowi.
Salah satu dampak adanya INA Digital adalah bahwa upaya integrasi platform layanan publik tersebut dapat menghemat anggaran negara sampai Rp6,2 triliun, yang dimana awalnya anggaran tersebut dialokasikan untuk aplikasi baru.
Setelah INA Digital diluncurkan, pemaduan layanan yang dimiliki di tiap kementerian/lembaga akan dilakukan secara bertahap. Pemerintah menargetkan di bulan September sebagian layanan publik mulai terinteroperabilitas.
Dalam upaya pelaksanaan SPBE ada sembilan layanan yang akan diprioritaskan yakni sebagai berikut.
- Layanan Pendidikan
- Layanan Kesehatan
- Layanan Sosial
- Layanan Kepolisian
- Layanan Aparatur Negara
- Identitas Digital Dasar
- Platform Pertukaran Data
- Pembayaran Digital
- Portal Layanan Publik
Itulah informasi terkait apa itu INA Digital. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.