Bagikan:

JAKARTA – Komite penasihat dari Badan Penerbangan Federal (FAA) AS merekomendasikan pemindahan kantor ruang angkasa dari lembaga tersebut. Rekomendasi ini dibahas secara mendalam beberapa waktu lalu.

Mengutip dari Spacenews, rekomendasi ini dibahas di pertemuan komite pada 23 April lalu. Saat itu, Komite Penasihat Transportasi Ruang Angkasa Komersial (COMSTAC) menyarankan Kantor Transportasi Ruang Angkasa Komersial (AST) untuk pindah dari FAA.

Mereka ingin AST berpisah dari FAA dan menjadi organisasi mandiri yang dikelola langsung oleh Menteri Perhubungan. Meski disetujui oleh mayoritas anggota komite, belum diketahui apakah FAA akan mempertimbangkan rekomendasi tersebut.

George Nield, salah satu anggota COMSTAC, mengatakan bahwa rekomendasi ini akan menjawab persepsi yang buruk mengenai AST. Beberapa pihak meyakini bahwa AST mendapatkan perhatian khusus untuk mengatur industri peluncuran antariksa.

"Kantor Transportasi Ruang Angkasa Komersial tidak selalu menerima waktu dan perhatian dari pimpinan senior, sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan misinya, serta advokasi dan dukungan dalam untuk menyelesaikan masalah," ungkap Nield.

Nield menjelaskan bahwa kebutuhan ruang angkasa mendapatkan prioritas terendah dari FAA. Faktanya, AST hanya menerima dana alokasi sebesar 42 juta dolar AS (Rp680 miliar) untuk tahun fiskal 2024. Dana ini hanya 0,35 persen dari keseluruhan anggaran FAA.

Mantan Administrator Asosiasi FAA itu pun berpendapat bahwa kantor yang khusus menangani luar angkasa tidak seharusnya digabungkan dengan badan penerbangan. Pasalnya, luar angkasa semakin kompleks dan membutuhkan lebih banyak perhatian.

"Ruang angkasa telah berubah," kata Nield. "Jadi itu berarti kita perlu memiliki seseorang yang bisa berdiskusi, melaporkan isu-isu penting, meminta keputusan, mendapatkan masukan, dan menyampaikan kekhawatiran lainnya.”

Nield memberikan gambaran dari keuntungan pemisahan departemen tersebut. Menurutnya, AST akan menjadi lembaga yang cukup berpengaruh di bawah Menteri Perhubungan dan bisa bersaing dengan lembaga transportasi lainnya.

"Anda akan memiliki akses ke sekretaris kabinet. Anda akan mendapat tempat duduk di meja. Anda akan memiliki kemampuan untuk menyampaikan argumen dengan lebih jelas mengenai sumber daya yang dibutuhkan," jelas Nield.