Bank Sentral Nigeria Ogah Atur Kripto Dalam Negeri
Bank Sentral Nigeria tidak ingin ikut campur urusan regulasi kripto di dalam negeri. (Foto; Dok. AMG Logistic)

Bagikan:

JAKARTA - Baru-baru ini, Gubernur Bank Sentral Nigeria (CBN) Yemi Cardoso memberikan pernyataan yang mengejutkan publik terkait regulasi aset kripto. Dengan tegas, Cardoso menyatakan bahwa tanggung jawab regulasi aset kripto bukan berada di bawah wewenang CBN, melainkan merupakan tugas dari Komisi Sekuritas dan Bursa Nigeria (SEC). Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers yang menyoroti dinamika baru dalam pengaturan industri kripto di Nigeria.

Komentar Cardoso muncul di tengah kontroversi yang melibatkan eksekutif Binance, Nadeem Anjarwalla, yang berhasil melarikan diri dari tahanan pemerintah Nigeria dan meninggalkan negara tersebut. Kejadian ini memicu reaksi dari Kantor Penasihat Keamanan Nasional Nigeria, yang berjanji akan bekerja sama dengan Interpol untuk menangani kasus pelarian Anjarwalla.

Sebelumnya, di bawah kepemimpinan Godwin Emefiele yang kini mendekam di penjara, CBN tampaknya berusaha mengambil alih peran SEC dengan mengeluarkan larangan bagi lembaga keuangan untuk melayani entitas kripto. Langkah ini bertentangan dengan pedoman yang dikeluarkan SEC pada September 2020, yang sebenarnya disambut baik oleh pelaku industri kripto di Nigeria karena dianggap sebagai langkah menuju pengakuan aset kripto.

BACA JUGA:


Namun, laporan terkini dari Nairametrics menunjukkan bahwa CBN kini merasa nyaman dengan SEC yang memimpin regulasi aset kripto. Cardoso juga menegaskan bahwa CBN siap untuk bekerja sama dengan penegak hukum dan regulator lain dalam mengatur industri ini.

“Kami telah berbagi informasi bersama. Namun, dalam kasus khusus ini, tanggung jawab untuk mengatur aset kripto bukanlah peran kami. Itu bukan milik kami. Itu sepenuhnya adalah tanggung jawab Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC). Itu bukan tanggung jawab kami,” ujar Cardoso.

Sementara itu, ketika ditanya tentang penahanan eksekutif Binance, Cardoso menyatakan hanya cabang pemerintah yang relevan yang dapat memberikan komentar. Situasi ini menambah kompleksitas dalam peta regulasi aset kripto di Nigeria, yang kini menunggu langkah konkret dari SEC untuk memberikan kejelasan dan kepastian hukum bagi para pelaku industri.

Oleh karena itu, setiap transaksi kripto yang melibatkan dolar AS akan memiliki dampak signifikan terhadap nilai tukar dan ekonomi lokal. Kejadian ini menunjukkan pentingnya kerja sama antarlembaga dalam mengatur sektor yang dinamis dan terus berkembang seperti aset kripto, tidak hanya di Nigeria tetapi juga di seluruh dunia.