JAKARTA - Sedikit berbeda dengan yang lalu, pakar keamanan siber mengatakan bahwa para penjahat siber kini melakukan aksinya untuk tujuan profit, atau mendapatkan keuntungan.
“Ya kalau dulu trennya itu mereka terkenal saja sudah bagus ya. Anggap saya pengen terkenal, saya sudah jago dan lain sebagainya. Sekarang sih sudah nggak peduli, yang penting sih saya punya untung,” kata Dony Koesmandarin selaku Territory Manager, Kaspersky Indonesia kepada VOI beberapa waktu lalu.
Menurutnya, di jaman sekarang jarang sekali pelaku kejahatan siber yang hanya ingin terkenal atau sekedar pamer kemampuan saja. Namun, rata-rata ingin mendapatkan untung berupa uang.
“Kalau ransomware kan ditanya ‘saya encrypt, setelah itu kalau Anda mau datanya, Anda bayar saya, nanti saya berikan sistem webnya, ’kalau dikasih, kadang-kadang sudah di transfer juga nggak dikasih apa-apa juga kan,” jelasnya lebih lanjut.
Hal ini juga disebutkan karena banyak cyber gang yang telah memiliki komunitas yang besar. Contohnya seperti yang kita tahu, geng ransomware LockBit yang bahkan sudah memiliki afiliasi sendiri.
“Jadi sekarang trennya sudah profit. Misalnya, anda tahu beberapa cyber gang yang melakukan itu sudah bukan satu dua orang, tapi komunitas, atau grup organisasi. Bukan hanya satu orang loh, tapi organisasi. Kita nih jadi organisasi, kita attack salah satu bank misalnya, untuk apa sih? profit, nanti kita bagi-bagi,” lanjut Dony.
BACA JUGA:
Fakta ini juga yang kemudian berhubungan dengan kembalinya operasi dari geng LockBit. “Bisa jadi (komunitasnya sudah besar). Ya karena organisasinya sudah besar. Mungkin 2/3 orang ketangkep, sisanya kan belum, sisanya bikin lagi yang baru. Ya namanya cari peluang kan,” pungkas Dony.
Dia juga menambahkan, “Ketenarannya lebih ke bonus? Sekarang nggak pengen tenar, sekarang percuma tenar, ketangkep.”