Bagikan:

JAKARTA - Sebuah penelitian Kaspersky menemukan hampir 3000 postingan dark web yang membahas penggunaan ChatGPT atau teknologi kecerdasan buatan (AI) lainnya untuk tujuan ilegal, selama tahun 2023. 

“Meskipun alat AI itu sendiri pada dasarnya tidak berbahaya, penjahat dunia maya mencoba menemukan cara yang efisien dalam menggunakan model bahasa, sehingga memicu tren untuk menjadikannya ancaman dunia maya dan, dalam beberapa kasus, berpotensi meningkatkan jumlah serangan siber,” kata Alisa Kulishenko, Analis jejak digital di Kaspersky. 

Meski demikian, Alisa menambahkan bahwa sangat kecil kemungkinannya bahwa AI generatif dan chatbots akan merevolusi lanskap serangan – setidaknya pada tahun 2024. 

“Sifat otomatis dari serangan siber sering kali berarti pertahanan otomatis. Meskipun demikian, tetap mendapatkan informasi tentang aktivitas penyerang sangat penting untuk menjadi yang terdepan dalam hal keamanan siber perusahaan”, tambahnya.

Untuk menghindari ancaman terkait aktivitas penjahat dunia maya di segmen bayangan internet, ada baiknya menerapkan langkah-langkah keamanan berikut:

  • Gunakan alat analisis tepercaya untuk membantu analis keamanan mengeksplorasi pandangan musuh terhadap sumber daya perusahaan. Hal ini juga membantu meningkatkan kesadaran tentang ancaman yang ada dari penjahat dunia maya untuk menyesuaikan pertahanan Anda atau mengambil tindakan penanggulangan dan eliminasi secara tepat waktu.
  • Pilih solusi keamanan titik akhir yang andal, yang dilengkapi dengan kemampuan deteksi berbasis perilaku dan kontrol anomali untuk perlindungan efektif terhadap ancaman yang diketahui dan tidak diketahui.
  • Gunakan layanan khusus dapat membantu memerangi serangan tingkat tinggi, sehingga bisa membantu mengidentifikasi dan menghentikan intrusi pada tahap awal, sebelum pelaku mencapai tujuannya.