Apple Setuju Menyelesaikan Gugatan Terkait Pemanfaatan Kartu Hadiah oleh Penipu
Apple telah setuju untuk menyelesaikan masalah gugatan tentang penipuan. (foto: dok. pexels)

Bagikan:

JAKARTA  - Apple telah setuju untuk menyelesaikan gugatan yang menuduh perusahaan ini dengan sengaja membiarkan penipu memanfaatkan kartu hadiahnya dan mempertahankan dana yang dicuri untuk dirinya sendiri.

Menurut pengajuan pada Rabu 3 Januari di pengadilan federal di San Jose, California, Apple dan para penggugat telah setuju pada syarat penyelesaian materi setelah bekerja dengan mediator.

Mereka sedang menyusun penyelesaian formal yang akan disajikan kepada Hakim Distrik Amerika Serikat, Edward Davila, untuk persetujuan preliminer.

Apple dan pengacara untuk para penggugat belum memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar.

Penipuan ini melibatkan penipu yang menyebabkan panik atau urgensi dengan bersikeras melalui telepon bahwa korban harus membeli kartu hadiah App Store dan iTunes atau kartu hadiah Apple Store untuk membayar pajak, tagihan rumah sakit dan utilitas, uang jaminan, dan penagihan utang.

Korban kemudian diinstruksikan untuk membagikan kode di bagian belakang kartu, meskipun ada peringatan di kartu yang menyatakan: "Jangan membagikan kode Anda kepada siapa pun yang tidak Anda kenal."

Menurut gugatan, Apple biasanya hanya menyetor 70% dari dana yang dicuri ke rekening bank penipu, dan menyimpan 30% untuk dirinya sendiri sebagai "komisi" karena dengan sengaja mengubah kode curian menjadi dolar.

Korban kemungkinan kehilangan "ratusan juta dolar" dalam penipuan ini, demikian bunyi gugatan tersebut.

Gugatan tersebut mencakup siapa pun di Amerika Serikat yang dari tahun 2015 hingga 31 Juli 2020 membeli kartu hadiah yang dapat ditukarkan di iTunes atau App Store, memberikan kode kepada penipu, dan tidak menerima pengembalian dana dari Apple.

Pada Juni 2022, Davila menolak upaya Apple untuk menolak gugatan tersebut.

Dia mengatakan bahwa para penggugat cukup menuduh bahwa upaya perusahaan berbasis di Cupertino, California ini untuk menolak tanggung jawab, bahkan setelah korban mengklaim bahwa mereka ditipu, adalah tidak bermoral.