Bagikan:

JAKARTA - Bank investasi global, Morgan Stanley, memprediksi bahwa "musim dingin kripto" mungkin telah berakhir dan "musim semi kripto" akan segera tiba. Seorang analis di bank tersebut menjelaskan bahwa sejarah menunjukkan bahwa sebagian besar kenaikan bitcoin terjadi langsung setelah peristiwa halving, yang terjadi setiap empat tahun.

Divisi manajemen kekayaan Morgan Stanley baru-baru ini menerbitkan laporan berjudul "Will Crypto Spring Ever Come?". Dalam laporan tersebut, analis Morgan Stanley, Denny Galindo, menjelaskan bahwa ada empat fase harga mata uang kripto. Menurutnya, siklus empat tahunan mata uang kripto secara kasar sesuai dengan empat musim dalam setahun.

Galindo menggambarkan musim semi kripto sebagai periode sebelum setiap peristiwa halving di mana "harga bitcoin umumnya pulih dari titik terendah siklus, tetapi minat investor cenderung lemah." Dia menunjukkan bahwa ada tiga musim dingin kripto sejak 2011, yang masing-masing berlangsung sekitar 13 bulan.

Lebih lanjut, Galindo mengatakan bahwa sejarah menunjukkan bahwa sebagian besar keuntungan bitcoin datang langsung setelah peristiwa 'halving' yang terjadi setiap empat tahun. "Perkiraannya bervariasi, tetapi sejarah menunjukkan bahwa halving berikutnya dapat terjadi pada bulan April 2024," jelas Galindo.

"Meskipun tidak ada yang bisa memberi tahu Anda jika sekarang adalah waktu yang tepat untuk membeli atau menjual mata uang kripto, hari ini adalah waktu yang tepat untuk mempelajari lebih lanjut tentang kecenderungan siklus pasar kripto," tambahnya.

Optimisme mengenai prospek bitcoin dan pasar mata uang kripto secara keseluruhan semakin banyak disuarakan oleh individu dan analis. Pada  April, Standard Chartered Bank mengatakan bahwa musim dingin kripto telah berakhir, dan memprediksi bahwa harga bitcoin dapat mencapai $100 ribu (sekitar Rp1,5 miliar) tahun depan.

Pada  Maret, CEO perusahaan manajemen investasi Vaneck mengatakan: "Kita berada di awal dari apa yang bisa menjadi siklus beberapa tahun" dalam emas dan bitcoin. Platform layanan keuangan kripto, Matrixport, memperkirakan minggu ini bahwa harga bitcoin dapat melonjak menjadi antara 42 ribu dolar AS (Rp669 jutaan) dan 56 ribu dolar AS  (Rp892 jutaan) jika Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menyetujui dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) bitcoin Blackrock.