JAKARTA - Platform pengadaan bahan baku manufaktur, Bababos, mengumumkan penyelesaian putaran pendanaan awal senilai 3 juta dolar AS (Rp46,1 miliar) yang dipimpin oleh East Ventures, dan beberapa investor lainnya yaitu, Patamar Capital dan Accion Venture Lab.
Dengan pendanaan ini, Bababos akan membangun platform yang seamless dalam menghubungkan manufaktur industri kecil dan menengah (IKM) dengan para pemasok bahan baku terbaik.
“Kami semakin optimistis dengan potensi pasar yang ada, melihat antusiasme pelaku manufaktur IKM yang meningkat secara signifikan hingga akhir kuartal III ini,” ujar Co-Founder & CEO Bababos, Fajar Adiwidodo dalam sebuah pernyataan resminya.
Fajar juga menambahkan bahwa dana ini akan turut dialokasikan untuk menyokong fondasi teknologi dan memberdayakan sumber daya manusia dalam mengakselerasi ekspansi bisnis Bababos yang saat ini sudah tersedia di area Jabodetabek dan Surabaya.
“Ke depannya, kami akan terus memperbarui strategi kemitraan dengan para pemasok agar dapat menyediakan bahan baku berkualitas dengan harga yang terbaik,” tambahnya.
Keunggulan solusi Bababos memang tidak lepas dari pemanfaatan teknologi yang menunjang performa bisnis. Dengan mengintegrasikan pendekatan yang modern, Bababos mendigitalisasi semua proses pengadaan dan memanfaatkan big data untuk mengelompokkan permintaan secara akurat berdasarkan kebutuhan bahan baku dan persebaran geografis.
BACA JUGA:
Digitalisasi ini kemudian memungkinkan Bababos untuk melakukan pengiriman yang lebih cepat dan tepat waktu dari pemasok ke pelanggan, sambil memberikan pengalaman yang seamless dan penghematan biaya.
Lebih dari itu, saat ini Bababos tengah mengembangkan fitur baru di layanannya berupa aplikasi web yang memungkinkan para pelaku IKM dan pemasok melakukan proses transaksi secara online dan terintegrasi.
Sejak diluncurkan, Bababos telah mengalami pertumbuhan signifikan dan menjangkau lebih dari 400 manufaktur IKM. Dalam misinya merevolusi rantai pasokan dengan menyediakan akses yang adil bagi industri manufaktur, Bababos menargetkan untuk dapat menjangkau 1.000 manufaktur IKM pada akhir tahun 2023.