JAKARTA - Motorola telah mempersiapkan lama untuk merilis produk anyarnya, Motorola Razr. Namun sayangnya Smartphone layar lipat yang akan menjadi produk andalannya itu, mengalami sedikt masalah.
Seorang jurnalis teknologi CNET, melakukan sebuah pengujian pada ponsel layar lipat milik Motorola Razr. Menggunakan sebuah robot FoldBot, gawai baru Motorola ini diuji ketahanannya untuk dibuka dan ditutup ribuan kali. Hal yang sama juga dilakukan pada Samsung Galaxy Fold.
Dilansir dari The Verge, ponsel canggih itu mengalami kerusakan dan retak setelah empat jam pengujian dan dilipat lebih dari 27.000 kali. Engsel dan layar fleksible yang ada di smartphone layar lipat itu retak dan pecah.
Kerusakan ini jelas akan menjadi pekerjaan rumah buat Motorola, sebelum memasarkan produknya. Jikalau ponsel layar lipat ini sudah diproduksi, Motorola harus merogoh kocek agak dalam untuk menarik kembali produk-produknya dari pasaran.
Kejadian ini mirip dengan insiden layar lipat Samsung Galaxy Fold yang mengalami kerusakan, diawal masa penjualan perdananya. Samsung pun harus menunda penjualan Galaxy Fold untuk beberapa lama, hingga benar - benar menyelesaikan masalahnya.
Uji ketahanan yang sama juga sempat dilakukan CNET pada Samsung Galaxy Fold. Dalam pengujiannya, ponsel layar lipat Samsung mampur bertahan selama 120.000 kali dibuka dan ditutup. Angka ini tentu berbeda dengan hasil uji Motorola Razr.
Menurut laporan Engadget, Samsung mengklaim perangkat itu dapat bertahan setidaknya 200.000 kali lipatan. Jika dilipat 100 kali sehari, itu cukup membuat ponsel bertahan selama 5 tahun penggunaan.
Hasil pengujian ini tentu akan menjadi pertimbangan tersendiri, sebelum membeli Motorola Razr. Apalagi harga gawai ini mencapai 1.499 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp20 juta jika di jual di Indonesia.