Bagikan:

JAKARTA - Kebutuhan terhadap layanan data kian meningkat, apalagi pandemi membuat gaya hidup manusia berubah. Semua aktivitas dilakukan secara online, tanpa diharuskan bertatap muka.

Seiring dengan perubahan itu, semakin meningkat pula kebutuhan akan layanan internet. Maka dari itu, penyedia layanan internet, khususnya fixed broadband kebanjiran pelanggan baru.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini adalah 77,02 persen atau sebanyak 210.026.769 orang dari total populasi 272.682.600 jiwa.

Meski demikian, ketersediaan internet belum merata. Menurut APJII, terdapat sekitar 23 persen penduduk Indonesia yang masih belum mendapatkan akses internet. 

Dengan jumlah pengguna internet yang begitu banyak, tidak dapat dipungkiri bahwa persaingan di bisnis fixed broadband kini mulai ketat. Meski demikian pasar masih terbuka lebar.

IndiHome misalnya, hingga akhir Juni 2022 melayani 8,9 juta pelanggan. Tumbuh 7,1 persen dibanding periode yang sama 2021. Jumlah pelanggan sebanyak itu menjadikan IndiHome penguasa fixed broadband di Tanah Air.

Biznet juga memiliki pertumbuhan yang sangat baik. Perusahaan telah membangun lebih dari 700.000 homepass. Ke depan perusahaan menargetkan dapat meraih total 1,5 juta pelanggan.

Survei APJII menemukan enam operator fixed broadband yang paling banyak digunakan di Indonesia, mereka adalah IndiHome (67,54%), First Media (3,88%), MNC Vision (2,88%), IConnect (2,24%), BizNet (1,54%), dan Oxygen (1,04%).

Adapun alasan masyarakat memilih menggunakan provider fixed broadband tersebut antara lain, yang pertama adalah karena kualitas koneksinya paling bagus di lokasi tempat mereka berada. 

Alasan lainnya adalah, lantaran harganya yang terjangkau dan banyak promo menarik dengan rata-rata biaya langganan mulai dari Rp100.000 hingga Rp300.000.