Tren Pemakaman Jenazah di Luar Angkasa
Ilustrasi (dok. NASA)

Bagikan:

JAKARTA - Teknologi semakin berkembang, tradisi manusia pun semakin berubah. Jika sebelumnya pemakaman jenazah dikubur atau dikremasi, kini sejumlah perusahaan justru menawarkan konsep pemakaman di luar angkasa. 

Konsep yang diusung adalah 'beristirahat di antara bintang-bintang.' Sisa-sisa jazad manusia, yang telah dikremasi dalam bantuk abu, akan dikirim ke luar atmosfer Bumi.

Adalah Memorial Spaceflight, sebuah perusahaan yang didirikan pada 1994 oleh Charles M. Chafer dan R. Chan Tysor, menyediakan jasa pemakaman yang tak biasa tersebut. 

Mengutip laman resmi Celestis Inc, menjadi perusahaan swasta pertama dan satu-satunya yang memiliki layanan pemakaman di luar angkasa. Perusahaan ini bahkan telah mendapatkan izin dari Space Services Inc. of America (SSIoA) untuk mengirimkan abu jenazah ke atmosfer bumi.

Orang pertama yang menggunakan jasa pemakaman ini adalah pencipta Star Trek Gene Roddenberry, ikon tahun 1960-an Dr. Timothy Leary, dan fisikawan dari Universitas Princeton Dr. Gerard K. O'Neill. Abu jenazah keduanya dilarung di luar angkasa menggunakan wahana Orbital Pegasus dan Taurus pada 1997.

Tentunya, biaya pemakaman di luar angkasa ini tidak murah. Harga dari setiap paket yang ditawarkan mulai dari 1,495 dolar AS atau Rp21,5 juta hingga yang termahal mulai dari 12,500 dolar AS.

Bisnis Pemakaman Luar Angkasa

Selain Celestis Inc, adapula Elysium Space, yang juga memberi layanan peluncuran jenazah manusia yang dikremasi ke luar angkasa perdananya pada 2017. Perusahaan ini merupakan inisiatif dari Thomas Civeit, mantan ilmuwan NASA.

Abu manusia itu diluncurkan ke luar angkasa dan mengorbit Bumi selama beberapa bulan sebelum terbakar di atmosfer seperti sebuah bintang jatuh. Bedanya dengan Celestis Inc, perusahaan itu memiliki aplikasi mobile untuk melacak abu jenazah di orbit.

Elysium juga menggandeng perusahaan transportasi luar angkasa komersial seperti Orbital Sciences and SpaceX untuk menampung abu jenazah manusia ke luar angkasa.

Ketika pelanggan Elysium Space membeli penerbangan luar angkasa memorial, mereka akan menerima kapsul abu, yang dapat diukir sampai tiga inisial, dan sendok mini untuk mentransfer bagian simbolis abu ke kapsul.

Setelah pesawat meluncur, pelanggan akan dapat melacak perjalanan orang yang mereka cintai pada aplikasi mobile gratis yang tersedia di App Store Apple dan Google Play. Aplikasi ini, secara real time, akan menunjukkan lokasi pesawat ruang angkasa itu dan bagaimana tampilan dunia dari lokasi.

Serupa dengan Celestis Inc, Elysium Space juga memiliki tiga paket pilihan pemakaman di luar angkasa, antara lain Shooting Star Memorial, abu akan dilepas ke orbit Bumi sehingga setelah mengorbit Bumi diharapkan bagian itu akan turun sebagai bintang jatuh.

Sementara untuk Lunar Memorial, abu orang yang meninggal akan dikirimkan ke permukaan Bulan. Layanan ini dimaksudkan untuk membantu menciptakan semacam peringatan yang tidak biasa bagi orang yang ditinggalkan. Harga yang dipatok senilai Rp171 juta.

Terakhir, Milky Way Memorial, abu orang yang meninggal akan dikirimkan ke luar angkasa terjauh sampai meninggalkan Tata Surya dan mengarungi alam semesta yang tak terbatas.

NASA Siapkan Area Pemakaman di Bulan

Terbaru menyebutkan NASA sedang mempersiapkan area pemakaman di Bulan, pada 2021 mendatang. Nantinya NASA akan bekerja sama dengan Celestis Inc untuk menyediakan prosesi pemakaman di Bulan, pada misi Luna 2.

Mengutip Space.com, Misi Luna 2 akan dilakukan pada Juli 2021 mendatang dengan mengirimkan wahana antariksa ke wilayah Bulan yang bernama Lacus Mortis. Sampai saat ini, baru satu orang yang abunya dikirim ke Bulan, yaitu ilmuwan planet Eugene Shoemaker.

Layanan NASA ini dikatakan berpotensi untuk memakamkan abu jenazah manusia yang telah meninggal beberapa tahun sebelumnya. Menurut NASA, abu jenazah disebut lebih mudah dibawa dalam perjalanan ke ruang angkasa ketimbang jenazah umum.

"Kapsul Celestis akan tetap berada di Bulan sebagai penghormatan untuk orang-orang yang tidak pernah berhenti meraih bintang. Tiap kali melihat Bulan, Anda tahu kalau orang tercinta berada di tempat yang jarang orang bisa ke sana," kata Celestis dalam promosinya.

Untuk penerbangan Juli 2021 mendatang, sudah ada daftar abu jenazah orang-orang yang mau dimakamkan di Bulan. Mereka antara lain ada penulis novel 'Space Odyssey' Arthur C Clarke, ahli geologi NASA Mareta West dan skydiver Micah Couch.

Misi Luna 2 akan membawa Peregrine Lander buatan Astrobotic yang diterbangkan dengan roket Vulcan Centaur. Lander ini yang nanti akan menaruh abu jenazah di permukaan Bulan. Ia akan membawa 6 kontainer, masing-masing berisi 10-13 kapsul abu jenazah.

Adapun biaya pemakaman di Bulan ini dibanderol dengan harga 12.500 dolar AS atau Rp176,5 juta.