Bagikan:

JAKARTA – Produsen mobil sport mewah asal Italia, Ferrari mengumumkan pada Senin, 3 Oktober bahwa  beberapa dokumen internal telah diposting secara online. Kini pembuat mobil sport mewah itu terus berusaha untuk mengetahui bagaimana hal ini bisa terjadi.

“Kami akan menerapkan semua tindakan yang sesuai kebutuhan,” kata sumber di Ferrari dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email kepada Reuters.

Ferrari menambahkan tidak ada bukti pelanggaran di sistem mereka atau serangan ransomware, dan mengatakan tidak ada gangguan pada bisnis dan operasinya.

Sebelumnya pada Senin lalu, surat kabar Italia, Corriere della Sera, mengutip situs Red Hot Cyber, mengatakan Ferrari telah menjadi korban serangan cyber dan tujuh gigabyte dokumen, termasuk yang dokumen internal, lembar data dan buku pegangan perbaikan, telah dipublikasikan.

Mereka menambahkan dugaan serangan itu dilakukan oleh geng cyber RansomEXX. Namun hingga kini tidak ada permintaan terbusan atau ancaman kepada Ferrari atas tindakan mereka.

Ini cukup membingungkan karena tidak ada satu pun sumber yang mengaku bertanggung jawab, atas kebocoran data yang tengah terjadi.