Kerentanan Microsoft Office Lama Memengaruhi 547.000 Pengguna
Delapan Kali Lebih Banyak Pengguna Yang Diserang Melalui Kerentanan Microsoft Office Lama di Q2 2022 (foto: Kaspersky)

Bagikan:

JAKARTA - Menurut laporan triwulanan terbarunya, Kaspersky menemukan bahwa pada Q2 2022, jumlah eksploitasi untuk kerentanan di suite Microsoft Office meningkat terhitung 82% dari total jumlah eksploitasi untuk berbagai platform dan perangkat lunak, seperti Adobe Flash, Android, Java, dll. 

Pakar Kaspersky menemukan bahwa eksploitasi untuk kerentanan, yang disebut CVE-2021-40444, digunakan untuk menyerang 5.000 orang di Q2 2022, yang delapan kali lebih banyak dibandingkan periode Q1 2022.

Kerentanan zero-day di mesin Internet Explorer MSHTML ini pertama kali dilaporkan di September 2021. Engine adalah komponen sistem yang digunakan oleh aplikasi Microsoft Office untuk menangani konten web. Ketika dieksploitasi, ini memungkinkan eksekusi kode berbahaya dari jarak jauh di komputer korban.

Menurut data telemetri Kaspersky, CVE-2021-40444 sebelumnya dieksploitasi selama serangan terhadap organisasi di sektor riset dan pengembangan, energi dan industri, teknologi keuangan dan medis, serta telekomunikasi dan TI.

“Karena kerentanannya cukup mudah digunakan, kami memprediksikan peningkatan eksploitasinya. Para pelaku kejahatan siber membuat dokumen berbahaya dan meyakinkan korbannya untuk membukanya melalui teknik rekayasa sosial. Aplikasi Microsoft Office kemudian mengunduh dan menjalankan skrip berbahaya," kata Alexander Kolesnikov, analis malware di Kaspersky dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, 18 Agustus. 

Menurut Kolesnikov, agar tetap aman, sangat penting untuk menginstal patch vendor, menggunakan solusi keamanan yang mampu mendeteksi eksploitasi kerentanan, dan membuat karyawan tetap waspada terhadap ancaman siber modern.

Versi lama Microsoft Office suite adalah undangan untuk para penyerang 

CVE-2018-0802 dan CVE-2017-11882 menjadi pemimpin dalam hal jumlah total korban di Q2 2022, dengan sedikit peningkatan di Q1.

Mereka digunakan untuk menyerang lebih dari 487.000 pengguna melalui versi lama program suite Microsoft Office, yang tetap cukup populer dan masih menjadi target yang sangat menarik bagi para pelaku kejahatan siber.

Memanfaatkan kerentanan ini, penyerang biasanya mendistribusikan dokumen berbahaya untuk merusak memori komponen Equation Editor dan menjalankan kode berbahaya di komputer korban.

Jumlah pengguna yang terpengaruh oleh CVE-2017-0199 tumbuh sebesar 59% menjadi lebih dari 60.000. Jika berhasil dieksploitasi, kerentanan ini memungkinkan penyerang untuk mengontrol komputer korban dan melihat, mengubah, atau menghapus data tanpa sepengetahuan mereka.