Elon Musk Sediakan Dana Rp668 Triliun dalam Bentuk Utang dan Ekuitas untuk Beli Twitter
Elon Musk semakin serius siapkan dana untuk beli Twitter. (foto: tangkapan layar)

Bagikan:

JAKARTA - Elon Musk pada Kamis, 21 April mengatakan bahwa dia telah menyiapkan dana sebesar 46,5 miliar dolar AS (Rp668 triliun) dalam bentuk utang dan pembiayaan ekuitas untuk membeli perusahaan jejaring sosial, Twitter Inc. Ia bahkan sedang mempertimbangkan untuk melakukan penawaran secara langsung kepada para pemegang saham. Hal ini diketahui dalam sebuah laporan ke regulator AS.

Musk sendiri telah berkomitmen untuk menyediakan 33,5 miliar dolar AS (Rp481,2 triliun), yang akan mencakup 21 miliar dolar AS (Rp301,7 triliun) dalam bentuk ekuitas dan 12,5 miliar dolar AS (Rp179,5 triliun) dalam bentuk pinjaman margin terhadap beberapa saham Tesla Inc. Dana ini disiapkan untuk membiayai transaksi tersebut. Musk adalah CEO perusahaan otomotif Tesla.

Musk, orang terkaya di dunia menurut penghitungan Forbes, pada 14 April membuat tawaran tunai "terbaik dan terakhir" sebesar 43 miliar dolar AS (Rp617,7 triliun) kepada dewan direksi Twitter.

Musk, pemegang saham terbesar kedua di Twitter dengan jumlah 9,1 persen saham, mengatakan bahwa ia dapat membuat perubahan besar di perusahaan mikro-blogging ini. Musk sendiri saat ini memiliki lebih dari 80 juta followers di media sosial itu.

Saham Twitter langsung naik kurang dari 1 persen di tengah muncul berita pendanaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa pasar masih skeptis tentang kesepakatan itu, mengingat Twitter diperkirakan akan menolaknya penawaran yang diajukan Musk.

Sementara saham Tesla naik 8 persen pada akhir perdagangan pagi. Hal ini terangkat oleh pendapatan yang lebih baik dari perkiraan semula dari di pembuat kendaraan listrik ini.

Bank-bank, termasuk Morgan Stanley, telah setuju untuk memberikan utang 13 miliar dolar AS (Rp186,7 triliun) kepada Musk dengan jaminan saham Twitter itu sendiri.

Langkah terbaru Musk ini muncul setelah Twitter gagal menanggapi tawarannya. Mereka justru  mengadopsi "pil beracun" untuk menggagalkan upaya miliarder itu untuk membeli platform media sosial tersebut. Sementara Dewan Twitter tidak bersedia untuk mengomentari tawaran tersebut.

Musk, yang selama ini menggambarkan dirinya sebagai "absolut kebebasan berbicara", mengatakan bahwa perusahaan media sosial perlu dijadikan perusahaan privat untuk tumbuh dan menjadi platform untuk kebebasan berbicara.

Sementara Reuters juga melaporkan bahwa penawaran dari Musk telah menarik minat ekuitas swasta untuk berpartisipasi dalam kesepakatan untuk Twitter.

Apollo Global Management Inc  sedang mempertimbangkan cara untuk menyediakan pembiayaan untuk kesepakatan apa pun dan terbuka untuk bekerja sama dengan Musk atau penawar lainnya. Sementara Thoma Bravo telah memberi tahu Twitter bahwa mereka sedang menjajaki kemungkinan untuk mengajukan penawaran yang serupa.

Musk sendiri telah membuat sejumlah pengumuman di platform Twitter, termasuk beberapa yang telah membuatnya terlibat dalam persoalan dengan regulator AS.

Pada tahun 2018, Musk mentweet bahwa ia telah "mendapatkan dana" untuk menjadikan Tesla pribadi seharga 420 per saham. Langkah ini menyebabkan denda jutaan dolar dan dia dipaksa untuk mundur sebagai ketua Tesla untuk menyelesaikan klaim dari Regulator sekuritas A.S. bahwa dia menipu investor dari cuitannya tahun 2018 itu.