Bagikan:

JAKARTA – Twitter Inc., akan menempatkan label pada dan membatasi penyebaran posting dari media pemerintah Belarus dan staf senior mereka. Hal ini diumumkan oleh perusahaan microblogging itu pada Kamis, 10 Maret.

Twitter melakukan langkah ini  dengan tujuan untuk mengekang informasi yang salah dari sekutu Rusia tersebut, dalam invasi mereka ke Ukraina.

Layanan media sosial dunia, termasuk Twitter, dalam beberapa tahun terakhir telah mulai memberi label pada akun penyiar negara dan situs web berita untuk mencatat bahwa organisasi tersebut didukung oleh pemerintah tertentu. Akun berlabel dan postingannya dibatasi dalam hasil pencarian dan rekomendasi di Twitter.

Yoel Roth, kepala integritas situs Twitter, mengatakan kepada wartawan bahwa perusahaan akan melabeli sekitar 15 outlet berita Belarusia. Salah satu   yang terbesar adalah kantor berita BelTa, yang memiliki hampir 37.000 pengikut di layanan tersebut.

"Kami telah melihat bukti bahwa outlet ini serta afiliasi mereka di Rusia telah terlibat dalam perang informasi, dan menggunakan media dan aset lain yang mereka kendalikan untuk menyebarkan narasi yang menguntungkan dan untuk membingungkan serta  mengalihkan perhatian publik tentang apa yang sedang terjadi," kata Roth, seperti dikutip Reuters.

Selain itu ada pula lembaga penyiaran,  Belteleradio, dan stasiun radio yang berbagi "poin editorial" yang dikembangkan pemerintah Belarusia.

Sementara itu BelTa dan Belteleradio tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang hal ini.

Belarusia, adalah negara tetangga sekaligus sekutu Rusia, yang berfungsi sebagai salah satu landasan peluncuran pasukan Rusia untuk invasi ke Ukraina bulan lalu. Rusia selama ini menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus".

Menurut BelTa, Pemimpin Belarusia, Alexander Lukashenko, mengatakan kepada kementerian pertahanannya pada   Kamis lalu, bahwa mereka harus mencegah segala upaya untuk memutus jalur pasokan Rusia dan upaya "menyerang Rusia dari belakang."  

Kebijakan Twitter saat ini  hanya memberi label media yang berafiliasi dengan negara "di mana negara melakukan kontrol atas konten editorial melalui sumber daya keuangan, tekanan politik langsung atau tidak langsung, dan/atau kontrol atas produksi dan distribusi."

Twitter   telah memberi label media pemerintah lebih dari 20 negara besar. Mereka juga berencana untuk memperluas secara global kebijakan itu. “Belarus diprioritaskan  mengingat konteks konflik antara Rusia dan Ukraina," kata Roth.

Ini membuat pembatasan terhadap pemerintah dan bisnis di Belarusia telah berlipat ganda.

Uni Eropa pekan lalu secara efektif melarang 70% dari semua impor dari Belarusia, dan American Express   dan Dassault Systemes   termasuk di antara perusahaan yang menangguhkan bisnis di sana.

Sementara World Athletics juga melarang Belarusia menjadi tuan rumah even olahraga setelah sebelumnya melarang atletnya berpartisipasi.