JAKARTA - Pria bernama Steven mengungkapkan dirinya mengalami kecanduan mata uang kripto sampai harus direhabilitasi di pusat rehab Castle Craig di Skotlandia. Pria paruh baya itu mengaku datang ke Castle Craig karena adiksinya terhadap mata uang kripto (cryptocurrency). Lebih parahnya, ia juga punya kegemaran berjudi. Bahkan, ia sudah kehilangan banyak uang dan punya pikiran untuk bunuh diri.
Castle Craig merupakan pusat rehabilitasi yang berlokasi di Skotlandia. Tempat itu menangani semua jenis kecanduan, gangguan makan, trauma, sampai mereka yang punya kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri.
Steven pun mengaku jika dirinya menghabiskan lebih dari 100 jam dalam sepekan. Bahkan, pria berusia 50 tahun itu menganggap Bitcoin sebagai anaknya sendiri, sampai-sampai mengajak bicara mata uang digital tersebut.
“Aku menghabiskan lebih dari 100 jam dalam seminggu dengan melihat Bitcoin. Pada 2019/2020 Aku mulai melihat uang kripto yang lain, namun tidak ada yang lebih menarik dari Bitcoin. Bitcoin hampir seperti anakku. Aku akan bicara padanya, memperdagangkannya, membelinya dan menjual dengan cepat," akunya.
BACA JUGA:
Pihak Castle Craig mengaku telah menangani 100 pasien dengan kasus kecanduan kripto selama enam tahun terakhir. Bahkan, terapis di pusat rehabilitasi tersebut menilai, jika kecanduan mata uang kripto lebih parah dari kecanduan narkoba. Namun, tidak semua orang bisa mengalami masalah kecanduan tersebut.
"Itu tidak berarti bahwa setiap orang telah kecanduan crypto," terang Anthony Marini, terapis spesialis senior di pusat rehabilitasi Castle Craig, dilansir dari Metro, Selasa, 8 Februari.
"Tapi tentu saja banyak dari mereka memiliki obsesi mental dengan cryptocurrency," imbuhnya. Anthony menerangkan jika tren tersebut akan terus meningkat karena tiap kali orang mulai berinvestasi kripto, menurutnya mereka sedang berjudi.
Steven sendiri berkata bahwa Castle Craig mengajarkan dengan spesifik tentang kecanduan judi teknologi modern yang tersedia setiap saat, 24 jam sehari dan 365 hari dalam setahun, menghabiskan banyak waktu dan sangat berbahaya.
"Pada dasarnya, saya tidak pernah berinvestasi di kripto. Saya telah menggunakannya dengan tidak sehat," jelas Steven.
Lebih lanjut, dirinya awalnya terobsesi menganalisis pasar saham pada tahun 2009 silam. Ia juga mulai menghasilkan uang usai membaca banyak buku. Namun, obsesi dengan logika dan analisis ini perlahan mulai tumbuh.
“Saya melihat FTSE, saya melihat Nasdaq, saya melihat emas dan berbagai grafik lainnya, dan saya mulai membuat analisis saya sendiri,” kenang Steven.