Bagikan:

JAKARTA - Pabrikan otomotif dari Jerman, BMW membuat langkah berani dengan bergabung bersama salah satu perusahaan asal China untuk mengajukan gugatan ke Court of Justice of the European Union (CJEU) terhadap tarif Uni Eropa (UE) pada kendaraan listrik rakitan dari negeri tirai bambu.

Dilansir dari Reuters, Rabu, 29 Januari, dokumen tersebut menunjukkan bahwa pabrikan telah mengajukan pengaduannya ke General Court atau majelis terbawah dari dua tingkatan CJEU.

Ini dilakukan pada hari Selasa lalu atau sehari sebelum batas waktu pengajuan gugatan. Persidangan di General Court rata-rata akan memakan waktu 18 bulan dan dapat diajukan banding.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, UE telah memberlakukan tarif kendaraan listrik rakitan China pada akhir Oktober lalu setelah melakukan penyelidikan anti-subsidi.

Tidak hanya berlaku pada kendaraan bermerek China, ini juga berimbas pada mobil rakitan dari China yang diproduksi oleh BMW. Ada dua model EV dari brand MIni yang tersandung regulasi ini, yakni Cooper dan Aceman yang terkena tarif hingga 20,7 persen.

Pada awal November lalu, perwakilan Uni Eropa dikabarkan datang ke China untuk melakukan negosiasi terkait komitmen harga dalam sengketa tarif mobil listrik.

Negosiasi ini merupakan perkembangan terbaru dalam sengketa perdagangan antara China dan Uni Eropa terkait tarif mobil listrik. Kedua pihak telah terlibat dalam perselisihan tersebut selama beberapa waktu, dengan masing-masing pihak mengenakan tarif tambahan pada impor mobil listrik dari negara lainnya.

Kedua pihak diharapkan dapat mencapai kesepakatan yang dapat mengurangi ketegangan perdagangan dan memastikan kelancaran perdagangan mobil listrik di antara mereka.