JAKARTA - BYD harus menarik kembali hampir 100.000 ribu unit dari model Dolphin dan Atto 3 di China. Penyebab penarikan juga bukan masalah kecil adanya retakan mikro pada papan sirkuit yang terjadi dapat melebar dan memicu korsleting, yang dapat menyebabkan kapasitor menjadi terlalu panas atau bahkan terbakar.
Kedua jenis model BYD di atas diketahui sudah sudah hadir di Indonesia sejak awal tahun ini. Lantas apakah model yang ada di Indonesia terdampak? Mengingat seluruh unit masih diimpor utuh dari China. Menanggapi hal tersebut, Head Of Marketing & Communication PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan, angkat bicara.
"Informasi yang beredar mengenai recall sebagian Atto 3 dan Dolphin adalah benar, namun inisiatif ini hanya untuk pasar domestik China dan hanya untuk beberapa batch unit tertentu yang diproduksi khusus untuk pasar China," katanya, saat dihubungi VOI, Senin, 30 September.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Luther ini mengatakan, inisiasi tersebut adalah upaya komitmen dari bagian Quality Control BYD yang terus menjalankan fungsinya memonitor kualitas produk walaupun mobil sudah terjual dan berada di tangan konsumen.
"Menjadi komitmen BYD untuk terus menjaga keselamatan konsumen dari segala potensi yang mungkin bisa timbul di kemudian hari," tambahnya.
BACA JUGA:
Luther menambahkan, saat ini belum ada kejadian apa-apa hanya potensi risk yang possible kecil dan bila terjadi dalam kondisi yang sangat extreme.
"Namun untuk alasan keamanan dan kenyamanan jangka panjang pada spesifik unit tersebut, dan di Indonesia tidak terdampak," pungkasnya.