Bagikan:

JAKARTA - Industri otomotif secara global maupun lokal sedang menemui titik ketidakpastian. Namun, Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) percaya segmen kendaraan listrik secara nasional akan mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun.

Sekretaris Jenderal Periklindo Tenggono Chuandra Phoa, mengatakan antusiasme masyarakat mengenai segmen ini dibuktikan dengan laju penjualan EV yang alami pertumbuhan hingga ratusan persen di tanah air

“Kalau diperhatikan laju penjualan EV ratusan persen yoy (year-over-year) naik cukup tinggi di Indonesia. Antusias dari pembeli konsumen terhadap EV sangat besar. Terlebih lagi ini EV baru masuk dua tahun dan penjualan cukup bagus,” kata Tenggona saat konferensi pers di Menteng, Rabu, 4 September.

Namun, ia juga menjelaskan agar tren ini terus bertumbuh diperlukan dukungan kuat dari berbagai pihak, salah satunya pemerintah dalam mensosialisasikan kebijakannya kepada masyarakat dan pemain otomotif yang berinvestasi untuk pembangunan pabrik CKD di tanah air.

“Kita butuh industri yang lebih kuat untuk pertumbuhan kendaraan listrik tanah air, yaitu produksi di Indonesia,” tambah Tenggono.

Periklindo sendiri mendukung target pemerintah yang menginginkan Indonesia mencapai produksi 600.000 unit mobil listrik dalam negeri pada tahun 2030. Meskipun, perkumpulan ini menyadari bahwa saat ini produsen yang berinvestasi di dalam negeri masih sedikit dengan jumlah kapasitas produksi terbatas.

“EV ini baru dua tahun, seperti Wuling dalam satu tahun dia sudah memproduksi EV sekitar 20.000 unit, sementara BYD masih impor (CBU) dan baru menyerahkan kendaraannya bulan lalu. Merek lain juga tidak terlalu besar kapasitasnya,” jelas Tenggono.

Sejauh ini, beberapa merek otomotif telah berinvestasi untuk memproduksi kendaraan listrik dalam negeri, seperti Hyundai, Wuling, DFSK/Seres, MG, Chery, dan Neta.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), produksi mobil listrik secara nasional tercatat sebanyak 15.659 unit selama periode Januari – Juli 2024.