Bagikan:

JAKARTA - BYD, perusahaan otomotif dari China, mengukuhkan posisinya sebagai pembuat mobil dengan memperoleh penjualan mobil plug-in (terdiri dari EV dan PHEV) lebih dari 300.000 unit secara global selama bulan Maret lalu.

Dilansir dari InsideEVs, Rabu, 3 April, perusahaan memperoleh penjualan 301.631 unit atau lebih tinggi 46 persen dari tahun lalu dengan hampir 15.000 di antaranya merupakan EV dari sub-mereknya.

Pada bulan Maret, penjualan kendaraan listrik (EV) BYD secara keseluruhan mencapai 139.902 unit atau meningkat 36 persen dari tahun lalu. Sementara itu, penjualan PHEV juga alami kenaikan hingga 56 persen atau berjumlah 161.729 unit.

Sepanjang tahun ini, pabrikan yang didirikan pada 2003 lalu ini membukukan penjualan hingga 624.284 unit atau naik 14 persen dari perolehan tahun lalu.

Dari jumlah tersebut, segmen EV menyumbang sebanyak 300.114 unit atau meningkat 13 persen. Sedangkan, mobil PHEV berhasil terjual hingga 324.284 unit atau naik 14 persen dari tahun lalu.

Sementara, model terlaris milik BYD jatuh kepada seri Song yang memperoleh penjualan 78.490 unit atau mengalami peningkatan hingga 94 persen dari tahun sebelumnya.

Model kedua yang terlaris ialah Qin dengan total 40.569 unit (termasuk EV dan PHEV) atau hampir setara dengan jumlah tahun lalu. Melengkapi tiga teratas, ada Seagull sebagai kendaraan listrik entry-level sebanyak 34.830 unit dan berhasil mengungguli Yuan dengan 32.806 unit.

Tahun 2024, BYD bermaksud untuk mencapai tingkat pertumbuhan dengan rata-rata di atas 20 persen. Terlebih, perusahaan berniat untuk melebihi pencapaiannya tahun lalu.

Sebagai informasi, produsen ini menjual lebih dari 3 juta mobil plug-in listrik berpenumpang pada tahun 2023. Angka tersebut meningkat sebanyak 62 persen dibandingkan raihan tahun sebelumnya dan menjadikannya produsen otomotif terbesar di China.