JAKARTA - Kabar kurang mengenakkan kembali menghampiri Ford di pasar Amerika Serikat (AS). Pabrikan mengumumkan bakal melakukan penarikan kembali (recall) sebanyak 90.736 unit.
Melansir dari Reuters, Selasa, 3 September, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) mengatakan penyebab dilakukannya recall karena katup mesin pada kendaraan yang mungkin berpotensi alami kerusakan.
Penarikan kembali ini berdampak pada sejumlah model produksi 2021-2022 seperti Bronco, F-150, Edge, dan Explorer serta model dari brand Lincoln mencakup Nautilus dan Aviator yang dilengkapi mesin Nano EcoBoost 2,7 liter atau 3,0 liter.
Sebagai upaya dalam menanggulangi masalah tersebut, Ford akan menghimbau pemilik kendaraan yang terdampak untuk membawa mobilnya ke dealer dan melakukan tes siklus mesin dan menggantinya bila diperlukan. Semua perbaikan dan pengecekan dilakukan secara gratis.
Ini merupakan penarikan kendaraan terbaru lainnya yang ditemukan oleh Ford setelah sebelumnya pabrikan dengan julukan ‘blue oval’ ini menarik kembali sebanyak hampir lebih dari 450.000 unit meliputi Bronco Sport dan Maverick pada April lalu.
SEE ALSO:
Menurut NHTSA, pada bulan Oktober lalu diketahui bahwa kedua kendaraan ini rentan mengalami masalah gagal mesin untuk starter atau kehilangan tenaga saat dikendarai, yang kemudian menyebabkan mobil tidak bisa dihidupkan kembali.
Investigasi lebih lanjut menemukan bahwa sebagian besar masalah hilang setelah aki (accu) 12 volt pada kendaraan tersebut diganti. Hal ini kemudian mengarah pada identifikasi penyebab utama dari masalah tersebut.
Diketahui modul kontrol bodi dan powertrain pada kedua kendaraan ini yang tidak dikalibrasi dengan benar sehingga mengakibatkan perangkat itu tidak dapat mendeteksi tegangan aki yang rendah.
Dalam situasi di mana alternator tidak menghasilkan daya yang cukup, atau ketika fitur stop-start digunakan, mesin kendaraan bisa mati dan tidak bisa dihidupkan kembali.
Masalah ini juga dapat menyebabkan komponen elektronik lain, seperti lampu hazard, tidak berfungsi, sehingga meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan.