JAKARTA - Dunia otomotif Tiongkok kembali diramaikan dengan potensi kerja sama dua raksasa otomotif, Nio dan BYD. Kabar ini mencuat setelah Nio dikabarkan tengah mempertimbangkan BYD sebagai pemasok baterai untuk lini mobil listrik (EV) barunya yang lebih terjangkau.
Menurut laporan Reuters, dikutip 8 Mei, Nio bercita-cita untuk bersaing secara langsung dengan Tesla melalui lini EV barunya yang akan menyasar segmen harga yang lebih rendah. Lini baru ini nantinya akan menggunakan nama Onvo dalam Bahasa Inggris dan Ledao dalam Bahasa Mandarin. Mobil pertama yang akan diluncurkan di bawah merek ini, yaitu Onvo L60, diperkirakan akan menjadi pesaing kuat bagi Tesla Model Y.
Semula, Nio berencana untuk memproduksi baterainya sendiri. Namun, rencana tersebut ditunda pada Desember 2023. Sebagai gantinya, Nio kini fokus pada upaya penghematan biaya dan pembalikan kerugian.
Di sisi lain, kolaborasi dengan Nio akan membantu BYD memperluas pendapatan mereka. BYD sendiri tengah giat mencari cara untuk melebarkan sayapnya dari produksi mobil listrik dan memasuki rantai pasokan baterai. Langkah ini dinilai strategis di pasar Tiongkok yang kian kompetitif dalam hal harga jual mobil listrik.
Sebagai catatan, Nio saat ini juga telah menjalin kerja sama dengan CATL, salah satu pemasok baterai terkemuka di dunia.
"Salah satu masalah terpenting yang belum terpecahkan dan belum mendapat banyak perhatian adalah masa pakai baterai. Ini bukan hanya masalah yang perlu dipecahkan oleh Nio, tetapi juga masalah yang harus diatasi oleh seluruh industri secara bersama-sama," kata William Li, Pendiri dan CEO Nio, dilansir dari Teslarati, 8 Mei.