Bagikan:

JAKARTA - Sambut mudik Idulfitri 2024, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya tambah 2 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Rest Area Tol Ulujami-Serpong Kilometer 7. Kehadiran SPKLU menjadi sangat krusial untuk memenuhi kebutuhan energi listrik para pemudik yang menggunakan mobil listrik.

General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran lakukan inspeksi langsung ke Rest Area Tol Ulujami-Serpong km.7 untuk memastikan SPKLU telah siap digunakan oleh masyarakat. Kedua SPKLU ini menambah jumlah SPKLU dan titik lokasi pengisian di wilayah kerja PLN UID Jakarta Raya.

"Sebelumnya ada 82 charger di 51 lokasi. Dengan adanya penambahan ini, sekarang ada 84 charger di 52 lokasi," jelas Lasiran.

5

General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran mengatakan PLN menambah jumlah SPKLU ini untuk memudahkan masyarakat yang tengah gencar menggunakan mobil listrik. Adanya SPKLU dapat menambah keyakinan masyarakat untuk beralih dari kendaraan berbahan bakar BBM menjadi listrik.

Jelang arus mudik lebaran ini, Lasiran juga mengimbau pemudik berhati-hati dalam perjalanan. Pastikan kondisi fisik dalam keadaan yang sehat untuk berkendara. Khusus untuk pemudik dengan kendaraan listrik, perlu diperhatikan juga kapasitas baterai kendaraan listrik.

“Pastikan sudah terisi penuh sebelum berangkat. Jika baterai mulai menipis, mau mengisi daya baterai, bisa cek lokasi-lokasi SPKLU terdekat melalui aplikasi PLN Mobile,” tambah Lasiran.

PLN UID Jakarta Raya juga telah meningkatkan kapasitas charger SPKLU di Tol Jakarta-Cikampek kilometer 6 dari sebelumnya kapasitas pengisian daya 25 kilowatt (kW) menjadi Ultra Fast Charging (UFC) dengan kapasitas pengisian daya 200 kilowatt (kW). Dengan charger jenis UFC ini pemilik mobil listrik dapat melakukan pengisian daya lebih cepat sehingga tidak khawatir adanya penumpukan di lokasi SPKLU.

“Penambahan SPKLU di wilayah Jakarta Raya juga dilakukan PLN untuk mendorong percepatan infrastruktur kendaraan listrik menuju transisi energi, sehingga kita bersama-sama bisa mewujudkan Indonesia net zero emission 2060,” pungkas Lasiran.