JAKARTA - Seperti yang diberitakan VOI sebelumnya, Hyundai mengumumkan bahwa produk bermesin pembakaran internal (ICE) yang dikembangkan divisi N telah dihentikan produksinya untuk pasar Eropa demi memberikan ruang bagi kendaraan listrik berperforma tinggi.
Keputusan ini tentunya mengejutkan para penggemar mobil performa tinggi berbahan bakar bensin. Namun, dengan tren elektrifikasi yang semakin masif, langkah Hyundai ini bisa sebagai strategi jangka panjang untuk beradaptasi dengan perubahan industri otomotif global.
Setelah debut dari Ioniq 5 N, pabrikan dari Korea Selatan ini berniat menghadirkan lebih banyak EV dari berbagai segmen, termasuk produk dengan harga lebih terjangkau.
Albert Biemann, selaku Technical Advisor Hyundai N, mengatakan bahwa pihaknya tertarik untuk menghadirkan kendaraan listrik terjangkau dengan performa mengesankan, meskipun akan memakan waktu yang lama.
“Proses ini berlangsung cukup lama karena bagi saya, hal terpenting adalah menghasilkan kendaraan listrik N yang lebih kecil dan lebih terjangkau,” ungak Biemann dilansir dari Carscoops, Jumat, 1 Februari.
BACA JUGA:
Biemann juga menegaskan bahwa menghadirkan kendaraan listrik N dengan harga terjangkau merupakan prioritas nomor satu selama masa jabatannya di perusahaan ini, setidaknya untuk satu atau dua mobil di segmen tersebut.
“Menurut saya, ini adalah pekerjaan nomor 1 untuk N saat kita menatap masa depan,” tambah Biemann.
Dalam beberapa waktu mendatang, Hyundai akan merilis kendaraan listrik berikutnya dengan menggunakan platform terbaru, yaitu Integrated Modular Architecture (IMA) yang diklaim memiliki teknologi lebih canggih dibandingkan E-GMP yang digunakan pada EV milik perusahaan saat ini.
Kemungkinan platform tersebut akan menjadi landasan bagi EV masa depan dari divisi N. Pabrikan menekankan bahwa IMA memiliki fleksibilitas yang luas sehingga dapat diusung oleh berbagai segmen mobil dan akan dilengkapi baterai Nickel Manganese Cobalt (NMC) serta Lithium-Iron Phosphate (LFP) yang canggih.