Bagikan:

JAKARTA - Kicauan yang diunggah pemain klub sepak bola Arsenal berkewarganegaraan Jerman Mesut Ozil di akun Twitternya menuai kecaman dari sejumlah warganet di China. Pemain berdarah Turki itu dalam Twitternya merujuk Daerah Otonomi Xinjiang, China, yang banyak dihuni etnis minoritas Uighur tersebut dengan sebutan 'East Turkistan'.

Melansir dari Globaltimes.cn, warganet dan penggemar sepak bola di China, Jumat, 13 Desember, menyayangkan kicauan tersebut. Mereka menganggap tidak seharusnya seorang pemain sepak bola sekelas Ozil turut mencampuri urusan dalam negeri China dengan menunjukkan dukungannya terhadap kelompok separatisme di Xinjiang. Bahkan beberapa penggemar Arsenal ada yang menyerukan pemboikotan klub papan atas Liga Inggris itu.

Sementara itu, pada Sabtu, 14 Desember dini hari, Arsenal mengeluarkan pernyataan di akun Sina Weibo, bahwa apa yang diunggah Ozil merupakan pandangan pribadi. Sebagai klub sepak bola, Arsenal menegaskan pendiriannya untuk tidak mencampuri urusan politik.

Namun pernyataan yang diunggah dalam bahasa Mandarin di media sosial China itu belum bisa meredakan kemarahan para penggemar sepak bola di China. Mereka menginginkan klub tersebut mengunggah permohonan maaf kepada mereka dalam bahasa Inggris di Twitter.

East Turkistan

Menurut buku putih yang diterbitkan Kantor Informasi Dewan Pemerintahan China pada Juli 2019 tentang Sejarah Xinjiang, bahwa sejarah China tidak pernah berkaitan dengan Turkistan Timur dan tidak pernah mengenal negara "East Turkistan" seperti disebut Ozil dalam akun Twitternya itu.

Sebutan negara East Turkistan merupakan alat politik dalam upaya separatisme dan kelompok-kelompok anti-China yang ingin memisahkan diri dari daratan Tiongkok itu, demikian media resmi di China.