Bagikan:

JAKARTA - Beberapa hari terakhir ini banyak beredar informasi tentang ketidaksiapan Filipina sebagai penyelenggara SEA Games 2019. Indonesia pun mengonfirmasi kabar tersebut kepada sejumlah pihak sekaligus melakukan pengamatan langsung ke lapangan.

Menurut Ketua National Olympic Commitee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari yang berada di Filipina serta percakapan telepon antara Sesmenpora Gatot S Dewa Broto dengan Mr. Cayetano selaku Ketua the Philippine Southeast Asian Games Committee (PHISGOC), Kamis, 28 November, sore, suasana dan tingkat pelayanan penyelenggaraan SEA Games 2019 cukup kondusif meski ada beberapa hal yang harus dibenahi.

Sejauh ini, kata Okto dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Jumat, 29 November, Pemerintah Filipina dan PHISGOC telah memberikan jaminan kepada Indonesia khususnya dan seluruh kontingen SEA Games 2019 bahwa PHISGOC telah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pelayanan penyelenggaraan sebaik-mungkin.

Sempat muncul isu pemberitaan tentang adanya sejumlah atlet Indonesia yang memakan daging babi. Hal tersebut telah dibantah, tidak hanya oleh sejumlah atlet Indonesia tetapi juga oleh personel PHISGOC. Sebagaimana dipaparkan Ketua PHISGOC pada saat ASEAN Ministerial Meeting on Sports di Manila 8 Oktober lalu, PHISGOC menjamin adanya ketersedian menu halal secara proporsional.

PHISGOC menyadari sepenuhnya, kontingen Indonesia, Brunei Darusalam dan Malaysia mayoritas beragama Islam, dan itu belum termasuk sebagian atlet dari Thailand dan bahkan Filipina sendiri yang juga muslim. 

Namun demikian, Chef de Mission (CdM) Indonesia Harry Warganegara menegaskan, masalah menu halal tetap menjadi perhatian dan dia akan mengingatkan atlet dan official Indonesia untuk tetap hati-hati tanpa harus memdramatisasi persoalan. Hal ini dilakukan agar setiap masalah yang muncul dapat segera diatasi oleh PHISGOC.

Terkait masih adanya sejumlah persoalan penyelenggaraan SEA Games 2019, pemerintah Indonesia dan NOC Indonesia meyakini PHISGOC dapat segera mengatasinya karena Pemerintah Filipina dan PHISGOC tentunya tidak ingin dipermalukan di mata para tamunya.