JAKARTA – Dunia tinju internasional mendapat kabar duka. Pemegang rekor juara dunia kelas berat tertua dalam sejarah, George Foreman, meninggal dunia di usia 76 tahun. Mantan petarung asal Amerika Serikat tersebut menghembuskan nafas terakhirnya di sebuah rumah sakit di Houston pada Jumat, 21 Maret 2025 malam waktu setempat atau Sabtu waktu Indonesia.
Pihak keluarga mengumumkan kematian sang legenda melalui akun Instagram miliknya. Roy Foreman, saudara George, mengatakan bahwa penyebab kematian juara dunia dua kali itu belum diketahui.
"Hati kami hancur. Dengan kesedihan yang mendalam, kami mengumumkan meninggalnya George Edward Foreman Sr. yang terkasih yang meninggal dengan tenang pada tanggal 21 Maret 2025 dikelilingi oleh orang-orang terkasih," tulis mereka.
Dalam perjalanan karier yang gemilang, Foreman berhasil menjangkau banyak generasi. Dia tercatat pernah bertarung melawan Chuck Wepner, Joe Frazier, Muhammad Ali, Dwight Muhammad Qawi, dan Evander Holyfield.
Foreman pernah absen selama satu dekade sebelum kembali ke ring untuk merebut juara dunia keduanya di usia 45 tahun pada 1994. Saat itu ia mengalahkan Michael Moorer, yang naik ring dengan rekor belum pernah kalah.
Jelas saat itu ada keraguan bahwa seorang petarung seusia Foreman dapat mengalahkan lawan yang jauh lebih muda, apalagi kembali ke puncak permainan. Namun, ia berhasil menggemparkan dunia tinju.
George Foreman lahir pada tanggal 10 Januari 1949 di Marshall, Texas, Amerika Serikat, dari pasangan Nancy Ree (Nelson) dan Leroy Moorehead. George kemudian mendapat nama belakang Foreman setelah ibunya menikah dengan JD Foreman, seorang pekerja konstruksi rel kereta api.
Sebelum mencapai puncak popularitas, Foreman melalui masa mudanya sebagai seorang penjahat kelas teri. Setelah putus sekolah, ia bergabung dengan Job Corps pada usia 16 tahun dan setahun setelahnya menjajal dunia tinju.
Kesuksesan pun datang dengan cepat di tingkat amatir. Hanya satu setengah tahun kemudian ia menjadi juara kelas berat Olimpiade, mengalahkan Ionas Chepulis dari Uni Soviet dengan KO ronde kedua di Mexico City pada tahun 1968.
Foreman tercatat memiliki rekor menang-kalah 37-0 saat pertama kali mendapatkan kesempatan untuk memperebutkan gelar juara dunia kelas berat melawan Joe Frazier di Kingston, Jamaika, pada tahun 1973.
Walaupun tidak diunggulkan, Foreman berhasil mendominasi pertarungan itu. Dia tercatat menjatuhkan Frazier enam kali sebelum pertandingan dihentikan di pertengahan ronde kedua.
BACA JUGA:
Foreman berhasil mempertahankan gelarnya dua kali sebelum bentrok dengan Muhammad Ali di Zaire [sekarang Kongo] pada tahun 1974. Ali tidak difavoritkan, tetapi menang KO di ronde kedelapan dalam duel yang dikenal sebagai Rumble in the Jungle itu.
Setelah itu, Foreman memperoleh lima kemenangan lagi, termasuk satu atas Frazier. Namun, setelah kalah dari Jimmy Young pada tahun 1977, ia memilih untuk gantung sarung tinju pada usia 28 tahun.
Sepuluh tahun kemudian Foreman memutuskan kembali naik ring dan mengutarakan niatnya untuk menjadi juara dunia lagi. Selama periode persiapan dia berhasil mencatat kemenangan 24 kali beruntun sekalipun melawan petarung yang kemampuannya lebih rendah.
Kemenangan itu membuatnya berpeluang untuk merebut gelar juara dunia lagi pada usia 42 tahun melawan Holyfield, sang juara saat itu, pada tahun 1991. Sayang, Foreman kalah dalam pertemuan tersebut meski ia tampil dengan baik.
Ia kemudian meraih beberapa kemenangan lagi dan kalah dari Tommy Morrison, tetapi kemudian berhasil mendapatkan kesempatan perebutan gelar pada tahun 1994 melawan Moorer, 26 tahun, yang telah mengalahkan Holyfield.
Banyak yang pesimistis dengan Foreman untuk duel itu karena usianya. Namun, di atas ring ia berhasil menjatuhkan Moorer di ronde kesepuluh untuk menjadi juara dunia tertua dalam sejarah.
Foreman kemudian memutuskan untuk pensiun dari ring tinju pada 1997. Dia mengakhiri kariernya dengan catatan 76 menang (68 menang KO) dan lima kali kalah.
Setelah pensiun dari rinju tinju, Foreman fokus menjadi pendeta dan pengusaha. Salah satu usaha yang dimiliki Foreman adalah berjualan alat pemagang bernama 'Lean Mean Grilling Machine'.