JAKARTA - Borussia Dortmund bangkit untuk menyingkirkan Lille. Ya, Dortmund tertinggal lebih dulu pada laga kedua babak 16 besar Liga Champions di Stadion Decathlon Arena Stade Pierre-Mauroy, Kamis 13 Maret 2025 dini hari WIB. Namun mereka mampu mengejar ketinggalan dan menang 2-1.
Kemenangan dramatis karena pada laga sebelumnya di kandang sendiri, Dortmund malah gagal mereka. Pada laga pertama itu, keunggulan Dortmund digagalkan Hakan Haraldsson dan skor berakhir imbang 1-1.
Hasil itu menjadikan Dortmund dalam posisi tak menguntungkan. Pasalnya pada laga kedua yang menjadi penentuan, klub Bundesliga Jerman ini harus menyambangi markas Lille. Sinyal kegagalan Dortmund sempat terlihat saat gawang mereka sudah kebobolan di menit-menit awal pertandingan.
Tim asuhan Niko Kovac pun kesulitan menghadapi pertahanan kokoh Lille. Namun Die Borussen akhirnya bangkit di babak kedua. Mereka memborong dua gol dan berbalik unggul 2-1. Hasil itu menjadikan Dortmund unggul agregat 3-2 yang membawa juara Liga Champions 1997 ini lolos ke perempat final untuk bertemu Barcelona.
"Kami sungguh puas karena hasil tersebut sudah cukup bagi kami untuk lolos ke babak berikutnya. Selain itu, kami menunjukkan performa yang sangat bagus dan menciptakan banyak peluang yang seharusnya menghasilkan gol di babak pertama," ucap gelandang Dortmund Sebastian Kehl menanggapi pertandingan melawan Lille.
"Tim tak menyerah di babak kedua. Kami berusaha menjaga tempo permainan dan bermain dengan intensitas tinggi. Ini yang membuat kami yakin bisa membalikkan keadaan. Kemenangan ini lebih dari pantas," ucapnya lagi.
Sementara, gelandang Lille Benjamin Andre mengaku kecewa dan frustrasi karena gagal memenangkan pertandingan meski sudah unggul lebih dulu. Namun klub Ligue 1 Perancis itu justru gagal menuntaskannya dan berbalik kalah.
"Kami tidak bermain seperti biasa. Itulah mengapa kami tersingkir," kata Andre.
"Kami malah panik saat kami seharusnya menjaga permainan. Sebaliknya mereka mampu memainkan laga dengan baik. Itu sudah cukup bagi mereka untuk lolos," ujar dia.
Lille yang berambisi melangkah ke perempat final untuk kali pertama dalam sejarah klub sesungguhnya melakukan start gemilang. Permainan ofensif mereka langsung membuahkan hasil saat pemain depan Jonathan David sukses membobol gawang Dortmund di menit-menit awal pertandingan.
Gol David yang tercipta saat pertandingan baru berjalan lima menit setelah dia memanfaatkan umpan pendek Ismaily dan menaklukkan kiper Gregor Kobel. Unggul 1-0 menjadikan tim asuhan Bruno Genesio bermain lebih agresif. Mereka nyaris memperbesar keunggulan melalui Remy Cabella. Namun sepakannya masih melambung.
Dortmund yang berstatus runner up Liga Champions 2024 sesungguhnya juga bermain menyerang. Peluang bagus diperoleh Pascal Gross yang berhasil menaklukkan kiper Lucas Chevalier.
Hanya saja saat melepaskan tendangan pamungkas, bek Alexsandro Ribeiro berhasil menggagalkannya. Sampai akhir babak pertama, skor masih sama 1-0 karena tidak ada gol yang tercipta.
Memasuki babak kedua, Dortmund berusaha bangkit dengan melakukan tekanan terhadap pertahanan tuan rumah. Hasilnya, Dortmund mampu menyamakan skor menjadi 1-1 dari titik penalti di menit 54.
Penalti diberikan setelah bek Thomas Meunier menjatuhkan Serhou Guirassy di kotak terlarang. Wasit menunjuk titik putih dan Emre Can menuntaskan eksekusi dengan baik.
Dalam posisi imbang, Dortmund menunjukkan agresivitas menyerang lawan. Mereka berkali-kali menciptakan peluang yang seharusya bisa dikonversi menjadi gol.
Pemain depan Karim Adeyemi sempat mendapat peluang untuk membobol gawang Lille. Namun usahanya gagal membuahkan hasil.
BACA JUGA:
Usaha Dortmund yang saat ini menduduki peringat 10 di klasemen Bundesliga akhirnya membuahkan hasil.
Pemain sayap Maximilian Beier memecah kebuntuan setelah tendangannya yang mengarah ke sudut atas gawang mengubah skor menjadi 2-1 di menit 65.
Saat Lille sudah tertinggal, mereka berusaha bangkit. Namun pertahanan kokoh Dortmund menyulitkan Lille untuk menambah gol. Skor itu bertahan hingga laga usai.