Bagikan:

JAKARTA - Real Madrid tertinggal 2-0 lebih dulu sebelum menghancurkan Borussia Dortmund 5-2 di pertandingan Liga Champions. Dalam duel di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Rabu, 23 Oktober 2024 dini hari WIB, pemain depan Vinicus Junior mencetak hattrick yang membawa Los Merengues ke posisi sembilan.

Dortmund sempat mengejutkan Madrid dalam duel ulangan final Liga Champions 2024. Tim Bundesliga Jerman ini mengawali laga secara gemilang.

Dortmund yang menduduki puncak klasemen Liga Champions seperti hendak membalas kekalahan 2-0 di final saat unggul dua gol di babak pertama. Namun Madrid berhasil bangkit untuk mengejar ketinggalan dan membalikkan keadaan.

Kemenangan atas Dortmund menjadikan Madrid melesat ke peringkat sembilan dengan mengantungi poin enam. Dengan format baru di Liga Champions, hanya delapan tim teratas yang lolos ke babak 16 besar.

Sementara, Dortmund terpaksa kehilangan posisinya di puncak. Kini, Dortmund merosot ke peringkat lima dengan poin enam. Hanya, Dortmund memiliki selisih gol lebih baik ketimbang Madrid sehingga menempati posisi lebih tinggi ketimbang rivalnya.

Dalam laga itu, pelatih Madrid Carlo Ancelotti kembali memakai skema 4-3-3. Sebelumnya, Ancelotti memainkan tiga bek saat menang 2-1 atas Clta Vigo di kompetisi La Liga Spanyol.

Madrid sesungguhnya mengawali laga dengan baik dan mampu mendominasi. Hanya, kelengahan pemain belakang menjadikan mereka kecolongan gol. Bahkan Dortmund berhasil unggul 2-0 hanya dalam tempo empat menit.

Pemain sayap Donyell Malen berhasil memecah kebuntuan saat membobol gawang Thibaut Courtois setelah menyelesaikan assist dari Serho Guirass di menit 30.

Tak lama kemudian atau tepatnya di menit 34, Jamie Gittens memantapkan keunggulan Dortmund sekaligus membungkam fans Madrid. Gol dari pemain timnas Inggris U-21 ini menjadikan Dortmund menutup babak pertama dengan keunggulan 2-0.

Memasuki babak kedua, Madrid mampu bangkit dengan baik. Mereka menunjukkan organisasi permainan yang rapi dan solid sehingga menyulitkan Dortmund mempertahankan permainan seperti di babak sebelumnya.

Apalagi, pelatih Nuri Sahin seperti melakukan blunder saat dua pencetak gol, Malen Gittens, ditarik keluar. Sahin mencoba mempertahankan keunggulan dengan memasukkan bek Waldemar Anton dan gelandang bertahan Pascal Gross.

Ini menjadi kesalahan Sahin yang dibayar mahal karena Madrid berhasil menembus pertahanan Dortmund. Kesabaran pemain Madrid pun terbayarkan saat sundulan bek Antonio Ruediger memecah kebuntuan di menit 60.

Gol itu menjadikan Madrid kian agresif menekan lawan. Hasilnya, hanya berselang dua menit, Vinicius menjadikan skor berubah 2-2.

Saat laga memasuki babak akhir, Madrid sudah tidak terbendung. Pemain depan Lucas Vazquez sukses membawa Madrid berbalik unggul 3-2 di menit 83.

Selanjutnya, dua gol Vinicius melengkapi kemenangan Madrid. Gol kedua dia tercipta di menit 86. Selanjutnya, pemain depan timns Brasil ini melengkapi hattrick di injury time. Skor berubah menjadi 5-2 untuk Madrid dan bertahan hingga laga usai.

"(Rahasia bisa bangkit) yaitu percaya pada diri sendiri. Kami tahu kami bermain di kandang sendiri dengan dukungan fans. Jadi apa pun bisa terjadi," kata Vinicius.

"Saat kami masuk ruang ganti, kami semua hanya diam dan sepenuhnya mendengarkan penjelasan dari pelatih. Namun hanya satu yang kami ingat bahwa dia mengatakan, 'Bila mencetak satu gol saja, kami bakal bangkit'. Dan kami berhasil melakukannya," ujar dia yang mengucapan terima kasih kepada fans atas dukungannya, terutama saat Los Blancos dalam posisi tertinggal.

"Terima kasih kami ucapkan kepada fans yang memberikan dukungan penuh. Tetapi kami juga harus memperbaiki diri dan seharusnya bermain seperti itu sejak menit pertama," jawab Vinicius lagi.