Bagikan:

SOLO - National Paralympic Committee (NPC) Indonesia mencanangkan program perekrutan atlet muda penyandang disabilitas. Melalui Progam "Mendobrak Batas", NPC berharap bisa menjaring atlet muda dari berbagai daerah yang diharapkan bisa menjadi tulang punggung Indonsia di Paralimpiade Los Angeles 2028.

"Indonesia sudah tertinggal. Pencapaian kita di Paralimpiade malu-maluin (memalukan) karena hanya mendapat satu medali emas melulu," kata Ketua Umum NPC Senny Marbun di Solo, Selasa, 7 Januari 2025.

Prestasi Indonesia di ASEAN Para Games (APG) sesungguhnya tak mengecewakan. Bahkan Indonesia mencetak hattrick juara pada APG 2017, 2022 dan 2023. Rekor gemilang tim Merah Putih kian komplet karena menjadi juara empat kali dari lima keikusertaan di APG. Indonesia sukses mendobrak dominasi Thailand di level Asia Tenggara.

Namun Indonesia harus bersaing ketat dengan Thailand saat berlaga di Asian Para Games (APG) atau di level Asia. Bahkan di Paralimpiade, Indonesia jauh tertinggal dengan Thailand. Di Paralimpiade Paris 2024, Thailand mampu meraih enam emas. Sedangkan Malaysia dan Singapura mengantungi dua medali emas. Bandingkan dengan Indonesia yang hanya mendapatkan satu emas.

"Dengan kondisi seperti ini, NPC bakal terjun ke daerah-daerah untuk mendapatkan atlet muda. Melalu program "Mendobrak Batas" yang merupakan festival pembibitan, kami berharap bermunculan atlet berusia muda yang akan dibina dan menjalani pemusatan latihan di Solo selama tiga bulan," kata Senny yang didampingi Sekjen Ukun Rukaendi, Wasekjen Rima Ferdianto dan Humas Heri "Gogor" Isranto.

Menurut Senny selama tiga bulan para atlet akan mendapat gemblengan di Pusat Pelatihan Paralimpiade Indonesia di Karanganyar, Jawa Tengah. Selanjutnya mereka dievaluasi apakah memiliki talenta yang bisa kian dikembangkan atau memang gagal sehingga dikembalikan ke daerahnya.

"Ini adalam program regenerasi atlet. Jadi perekrutannya untuk atlet yang berusia maksimal 23. Sudah saatnya ada regenerasi atlet karena sudah banya yang uzur. Sasaran kami jelas yaitu Paralimpiade Los Angeles 2028. Targetnya Indonesia harus bisa masuk 10 besar Paralimpiade," ujar dia.

"Regenerasi atlet harus dilakukan. Kita sudah kalah dengan Thailand yang melakukan pembinaan secara intensif. Kini, mereka punya atlet lapis kedua dan bahkan ketiga yang usianya masih muda. Thailand tak rela Indonesia mendominasi ASEAN Para Games," kata Senny lagi.

Program "Mendobrak Batas" akan dilaksanakan di semua provinsi di Indonesia. Mereka yang menjalani seleksi tidak akan bertanding atau mengikuti lomba. Selama tiga hari mengikuti festival, para atlet hanya bermain game. Bila punya kualitas, mereka lolos seleksi dan menjalani pemusatan latihan. Para atlet juga diarahkan akan menekuni cabang olahraga yang memungkinkan mereka berprestasi.

"Ada banyak atlet yang salah menekuni cabang olahraga. Ini yang menjadikan mereka gagal berprestasi. Rencananya kami mengarahkan mereka akan menekuni cabang apa agar bisa berprestasi," kata Rima menambahkan.

Rima, lebih lanjut, NPC sudah fokus ada pembinaan usia dini. Ini menjadikan Indonesia mungkin kalah bersaing dengan Thailand di ASEAN Para Games 2026 yang digelar di negara mereka.

Pasalnya, ada beberapa cabor seperti anggar kursi roda, taekwondo dan e-sport yang memang didominasi Thailand. Cabor itu pun memberikan banyak medali.

"Kami masih mencari atlet untuk cabang itu. Jelas kami kalah dengan Thailand karena mereka memiliki atlet di cabang itu dan sudah dipersiapkan lama," ucap Rima.

"Di APG 2026 di Thailand, kami mungkin kalah. Tetapi kami akan bangkit kembali pada APG di Malaysia dan Singapura. Begitu pula di Paralimpiade, kami sudah harus memperbaiki peringkat," ujarnya.