Bagikan:

JAKARTA - Legenda sepak bola Belanda, Patrick Kluivert, resmi diperkenalkan menjadi pelatih baru Timnas Indonesia. Sosoknya ditunjuk menyusul pemecatan Shin Tae-yong pada Senin, 6 Januari 2025.

Sebelum akhirnya resmi diperkenalkan sebagai nahkoda baru Timnas Indonesia pada Rabu, 8 Januari 2025, pencinta sepak bola sudah heboh membicarakan Kluivert.

Pelatih asal Belanda ini viral karena bakal menggantikan Shin Tae-yong yang sudah begitu melekat dengan suporter Timnas Indonesia lantaran sukses mendongkrak prestasi Skuad Garuda.

Namun, bersamaan dengan sorotan yang tertuju kepadanya, sosok Kluivert juga jadi perbincangan setelah kasus hukum yang menjeratnya pada 2017 soal judi ikut terkuak.

Dikutip dari The Sun pada Rabu, 8 Januari 2025, Kluivert diketahui sempat terlibat kasus judi saat dirinya masih menjabat sebagai Direktur Olahraga Paris Saint Germain (PSG).

Ketika itu, ia diketahui memiliki utang judi lebih dari 1 juta euro atau sekitar Rp16,8 miliar.

Kasus judi yang menjerat Kluivert pertama kali terkuak saat ia bergabung dengan PSG. Namun, ternyata kasus itu sebenarnya sudah terjadi bertahun-tahun sebelumnya, atau tepatnya pada 2011 dan 2012 saat menjadi pelatih tim cadangan di klub Liga Belanda, FC Twente.

Ketika itu, Kluivert memasang taruhan untuk tim utama FC Twente. Bukannya untung, ia malah merugi cukup besar hingga membuatnya terlilit utang kepada sebuah geng.

Karena hanya sanggup melunasi sebagian utang, Kluivert mendapat ancaman hingga jadi korban pemerasan geng itu pada 2014.

Sumber yang sama kemudian menyebutkan tak ada bukti bahwa Kluivert terlibat pengaturan pertandingan dan taruhan ilegal. Pengacara Kluivert, Gerard Sprong, mengatakan bahwa kliennya tak bersalah terkait kasus judi saat masih di FC Twente.

Sang pengacara menekankan bahwa kliennya hanya korban dan sama sekali tidak memiliki keterlibatan kriminal hingga tindakan manipulasi pertandingan sepak bola.

Pada 2017, aparat penegak hukum sudah memeriksa Kluivert sebagai saksi. PSG selaku tim yang merekrut Kluivert sebagai Direktur Olahraga tidak bersuara saat kasus judi yang menjerat petingginya mencuat.

Di luar kasus judi yang pernah menyeretnya, Kluivert merupakan mantan bintang sepak bola yang pernah merumput di sejumlah klub papan atas Eropa. Berdasarkan catatan Transfermarkt, ia pernah bermain untuk Ajax pada 1991-1997.

Perjalanan kariernya berlanjut ke raksasa Serie A Italia, AC Milan, pada 1998-2004. Enam musim berseragam Rossoneri, Kluivert berlabuh ke penguasa La Liga, Barcelona. Ia bermain untuk Blaugrana hingga 2005 sebelum memutuskan bergabung klub Liga Inggris, Newcastle United.

Satu tahun di Newcastle, Kluivert pulang ke La Liga setelah menerima pinangan dari Valencia. Setelah itu, ia memperkuat PSV Eindhoven dan Lille sebelum memutuskan gantung sepatu pada Juli 2008.

Setelah pensiun, Kluivert menemukan dunia barunya sebagai pelatih, baik di level senior atau tim utama, maupun kelompok usia muda. Dilansir dari Transfermarkt, klub Liga Belanda, AZ Alkmaar, pernah menunjuk Kluivert sebagai pelatih penyerang pada 2008.

Brisbane Roar kemudian memboyong eks bintang Barcelona tersebut ke Australia sebagai asisten pelatih pada 2010. Namun, perjalanan Kluivert di Negeri Kangguru tidak berlangsung lama.

Pada 2010-2011, ia pindah melatih NEC Nijmegen sebagai pelatih penyerang dan FC Twente II dengan peran menjadi pelatih kepala.

Kluivert kemudian ditunjuk menjadi asisten pelatih Tim Nasional Belanda pada 2012-2014.

Selain itu, ia juga pernah menukangi Curacao, Ajax U-19, Kamerun, Akademi Barcelona, dan Adana Demirspor (Super Lig/Liga Super Turki) yang merupakan klub profesional pertama dan satu-satunya dalam kariernya selama ini.