JAKARTA – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, akhirnya mengambil langkah berani untuk mengganti pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Keputusan ini diambil setelah rangkaian hasil mengecewakan, termasuk kegagalan Timnas Indonesia yang diperkuat mayoritas pemain U22 di Piala AFF 2024.
Menurut Erick, evaluasi terhadap Shin sebenarnya telah dilakukan sebelum kekalahan 1-2 dari China di Kualifikasi Piala Dunia beberapa waktu lalu. Namun, keputusan untuk memecat Shin saat itu dinilai tidak ideal karena dianggap terlalu mendekati pertandingan.
“Kami sebenarnya sudah mempertimbangkan pergantian pelatih sebelum akhir tahun, terutama setelah laga melawan China. Namun, pada saat itu, kami merasa keputusan tersebut terlalu mepet dan bisa mengganggu stabilitas tim,” ungkap Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Senin 6 Januari.
PSSI memberikan Shin waktu untuk membuktikan dirinya hingga akhir 2024, tetapi hasil di Piala AFF tetap tidak sesuai harapan. Timnas Indonesia gagal melaju ke babak berikutnya, meski diisi oleh pemain muda potensial.
BACA JUGA:
Setelah pemecatan Shin, PSSI telah mendapatkan calon pelatih baru yang diharapkan dapat mempersiapkan Timnas dalam waktu dua setengah bulan sebelum pertandingan melawan Australia pada awal Maret 2025. Erick optimistis waktu tersebut cukup untuk pelatih baru membangun strategi dan mengenal karakter para pemain.
“Kami percaya dua setengah bulan adalah waktu yang memadai untuk pelatih baru mempersiapkan tim,” kata Erick.
Pertandingan melawan Australia menjadi ujian berat bagi Timnas Indonesia. Skuad lawan dikenal memiliki keunggulan fisik dan teknik, yang akan menjadi tantangan bagi pelatih baru dalam waktu persiapan yang singkat.
Meski demikian, Erick optimistis para pemain muda seperti Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, dan Hokky Caraka dapat menunjukkan potensi terbaik mereka di laga tersebut.