JAKARTA - Rafael Louzan menjadi presiden baru Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) setelah terpilih pada Senin, 16 Desember 2024, waktu setempat.
Pemilihan ini dilakukan hanya lima hari setelah FIFA mengonfirmasi bahwa Spanyol akan menjadi salah satu dari enam negara yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 bersama Maroko dan Portugal, dengan tiga pertandingan satu kali diadakan di Amerika Selatan.
Louzan yang berusia 57 tahun mewakili Federasi Sepak Bola Galisia dan telah menjadi anggota Komite Eksekutif RFEF sejak Desember 2019. Dia mengalahkan satu-satunya kandidat lainnya, Salvador Gomar.
Masa jabatan berlangsung selama empat tahun. Louzan diizinkan untuk mencalonkan diri meskipun telah dijatuhi larangan tujuh tahun oleh Pengadilan Provinsi untuk memegang jabatan publik karena pelanggaran selama masa jabatannya sebagai Presiden Dewan Provinsi Pontevedra.
Ia telah mengajukan banding atas putusan tersebut ke Mahkamah Agung Spanyol.
BACA JUGA:
RFEF telah mengalami periode ketidakstabilan sejak "insiden ciuman" presiden sebelumnya, Luis Rubiales, dengan pemain Timnas Wanita Spanyol, Jennifer Hermoso, dalam seremoni pengalungan medali.
Saat itu, Timnas Wanita Spanyol menjadi juara Piala Dunia Wanita 2023 usai menang atas Inggris di laga puncak.
Rubiales mengundurkan diri tak lama setelah itu dan akan diadili tahun depan. Selain itu, dia juga mendapat sanksi dari FIFA.
Pada 30 Oktober 2023, Rubiales dilarang oleh Komite Disiplin FIFA untuk terlibat dalam aktivitas apa pun yang berhubungan dengan sepak bola, baik di tingkat nasional maupun internasional, selama tiga tahun.
Lalu, pada 17 November 2023, panel hukum yang mengawasi olahraga di Spanyol juga mengeluarkan larangan serupa selama tiga tahun, yang mencegah Rubiales bekerja di bidang olahraga selama berada di Spanyol.
Terakhir, pada 6 Desember 2023, FIFA menerbitkan laporan yang menuduh Rubiales juga menyentuh dua pemain sepak bola Inggris secara tidak senonoh, serta tiga pemain sepak bola Spanyol lainnya, masih dalam agenda Piala Dunia Wanita 2023.
Krisis di RFEF memburuk setelah pengganti Rubiales, Pedro Rocha, diskors pada Juli 2024 selama dua tahun oleh Dewan Olahraga Spanyol (CSD) karena pelanggaran serius.
Pemerintah Spanyol lalu membentuk komite khusus untuk mengawasi RFEF sebagai respons terhadap krisis dalam organisasi yang melahirkan peringatan dari FIFA.
FIFA menegaskan bahwa Presiden RFEF yang baru harus dipilih sebelum akhir tahun 2024 atau Spanyol dapat berisiko kehilangan hak untuk menyelenggarakan pertandingan Piala Dunia 2030.