Bagikan:

JAKARTA - Real Madrid telah mengajukan keluhan resmi kepada Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) dan Kementerian Olahraga Spanyol (CSD) atas keputusan wasit dalam kekalahan pada Minggu, 2 Februari 2025 melawan Espanyol.

Pihak Los Blancos mengatakan bahwa pertandingan tersebut mewakili puncak dari sistem wasit yang sama sekali tidak dipercaya dengan tingkat manipulasi dan pemalsuan yang tidak dapat diabaikan.

Juara La Liga itu dikalahkan 0-1 di Stadion RCDE, hasil yang membuat keunggulan mereka di puncak klasemen berkurang menjadi hanya satu poin dari Atletico Madrid.

Pencetak gol Espanyol pada menit ke-85 adalah bek Carlos Romero, yang sebelumnya telah diberi kartu kuning--yang oleh banyak pengamat, termasuk mantan wasit, telah disetujui seharusnya menjadi kartu merah--karena pelanggaran terhadap Kylian Mbappe.

Dalam surat terbuka empat halaman yang diterbitkan pada Senin, 3 Februari 2025, Dewan Real Madrid mengatakan bahwa mereka mengajukan keluhan resmi atas keputusan wasit Alejandro Muniz Ruiz dalam pertandingan tersebut serta keputusan video assistant referee (VAR), Javier Iglesias Villanueva.

"Peristiwa yang terjadi dalam pertandingan ini melampaui batas kesalahan manusia atau interpretasi wasit."

"Apa yang terjadi di Stadion RCDE merupakan puncak dari sistem wasit yang sama sekali tidak dipercaya, di mana keputusan yang merugikan Real Madrid telah mencapai tingkat manipulasi dan pemalsuan kompetisi yang tidak dapat lagi diabaikan," kata surat tersebut.

Surat tersebut kemudian menyoroti dua insiden dalam pertandingan tersebut, yaitu keputusan untuk tidak mengeluarkan Romero dan insiden sebelumnya di mana gol yang dicetak oleh Vinicius Junior dianulir karena pelanggaran oleh Mbappe.

Real Madrid menggambarkan pelanggaran terhadap Mbappe terbilang brutal.

"Sangat serius bahwa dalam laporannya, wasit mencatat bahwa tindakan tersebut terjadi saat memperebutkan bola."

"Sehingga, mendistorsi dan memalsukan kenyataan tentang apa yang terjadi, dengan satu-satunya tujuan yang dapat dibayangkan untuk membenarkan keputusannya yang sewenang-wenang."

"Keputusan wasit, dan tidak adanya tindakan VAR, memiliki keseriusan yang tidak perlu dipertanyakan lagi."

"Yang benar-benar dibutuhkan adalah reformasi struktural yang mencegah kejadian-kejadian ini terjadi lagi dan lagi, seperti yang telah terjadi berulang kali yang merugikan Real Madrid dan integritas liga," kata surat itu.

Klub meminta RFEF untuk menyerahkan rekaman audio percakapan antara wasit di lapangan dan VAR seputar pelanggaran Romero dan gol yang dianulir, serta percakapan di ruang VAR.

Real Madrid telah berulang kali mengeluhkan tentang standar wasit di Spanyol. Saluran televisi internal klub, Real Madrid TV, telah secara teratur menyoroti dugaan kesalahan oleh para pejabat, sebelum dan sesudah pertandingan.

"Skandal wasit ini bukanlah kasus yang terisolasi. Perubahan yang dangkal saja tidak cukup."

"Sistem wasit harus diperbarui sepenuhnya, dari strukturnya hingga yang ada di dalamnya," kata surat itu lagi.

RFEF, dan Komite Teknis Wasit, yang bertanggung jawab untuk mengelola wasit di Spanyol, belum mengomentari keluhan tersebut.

Presiden federasi yang baru saja terpilih, Rafael Louzan, mengungkapkan minggu lalu bahwa Presiden Real Madrid, Florentino Perez, telah mengatakan kepadanya bahwa ia ingin mendatangkan wasit Inggris, untuk meningkatkan standar perwasitan di Spanyol.