Bagikan:

JAKARTA - Manajer Chelsea, Enzo Maresca, mengatakan bahwa peningkatan Cole Palmer menjadi salah satu bintang terbesar Liga Inggris tidak mengubahnya.

Pemain 22 tahun itu tetap membumi meski memainkan peran kunci di Chelsea. Terbaru, Palmer menjadi aktor kemenangan The Blues atas Tottenham Hotspur 4-3 pada Minggu, 8 Desember 2024, lewat brace dari titik penalti.

Bagi Maresca, Palmer bukanlah orang baru. Keduanya pernah bersama saat pelatih asal Italia itu bekerja di tim U-23 di Manchester City.

Dia pun memuji mentalitas pemain Timnas Inggris itu setelah mencatat keterlibatan golnya yang ke-50 dari 48 pertandingan Liga Inggris.

Hanya Erling Haaland di Manchester City (39), Andy Cole untuk Newcastle (43), dan Mohamed Salah untuk Liverpool (46) yang pernah mencapai jumlah tersebut dalam penampilan yang lebih sedikit.

"Saya mengenal Cole dari empat atau lima tahun lalu. Hal terbaik darinya adalah empat, lima tahun lalu, ketika ia bersama saya."

"Dia bermain dengan gaya yang monoton dan sekarang setelah dua tahun, mencetak 20-30 gol."

"Semua orang menganggapnya sebagai salah satu (yang terbaik), tapi ia tetap orang yang sama."

"Dia sangat mencintai sepak bola, rendah hati, tidak melakukan hal-hal aneh. Ini adalah hal terbaik untuk Cole dan pemain muda."

"Soalnya, saat ini pemain muda jika mereka bermain dengan baik dalam satu pertandingan, mereka akan berpikir bahwa mereka (yang terbaik)."

"Mereka akan kehilangan keseimbangan. Namun, Cole selalu sama, tidak berubah, dan kami sangat senang dengan dia," kata Maresca.

Cole Palmer menjadi salah satu pilar Enzo Maresca yang memprediksi Chelsea bakal menguasai Liga Inggris beberapa musim ke depan.

Ramalan Maresca tak sembarangan. Dia melihat skuad muda Chelsea yang rata-rata berusia 22 tahun bakal jadi bintang ke depan.

Sekarang saja, The Blues mampu bersing di papan atas klasemen Liga Inggris 2024/2025 dengan bertengger di peringkat kedua.

Torehan itu tidak pernah digapai Chelsea dua musim terakhir yang mana mereka finis di peringkat keenam (2023/2024) dan ke-12 (2022/2023).

Maresca jelas terkejut dengan performa anak didik mudanya. Bahkan, ia dikagetkan dengan mentalitas Cole Palmer saat mengambil tendangan penalti melawan Tottenham, sesuatu yang tak ia lihat selama latihan.

Tendangan penalti kedua Palmer adalah Panenka dan berarti ia kini memiliki rasio konversi terbaik dalam sejarah Liga Inggris, melampaui Yaya Toure yang mencetak semua 12 penaltinya hingga saat ini.

"Mungkin sejak kami mulai (bekerja dengan tim), saya tidak melihat Cole melakukan tendangan penalti (dalam latihan)."

"Cole termasuk dalam kelompok yang bukan pemain biasa. Mereka adalah pemain top dan melakukan hal-hal yang dilakukan pemain biasa."

"Kami berkata bagaimana ia bisa melakukan itu? Ia mencetak gol karena ia top. Kmai bisa mengharapkan ini dari Cole," ujar Maresca lagi.

Maresca tak salah menumpukan ekspektasi kepada Cole Palmer. Dia membawa motivasi lebih kepada tim untuk terus berkembang dan tetap membumi saat pujian mengalir.

Kerendahan hati dan berambisi tampil lebih baik setiap laga itulah yang membuat Chelsea kini menjadi penantang serius di Liga Inggris.

Tengok saja mentalitas The Blues ketika tertinggal 0-2 dari Tottenham. Mereka tak menyerah, langsung tampil menggila dengan membalikkan keadaan 4-2.