JAKARTA - Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Conmebol baru saja merampungkan dua matchday pada 14 dan 19 November 2024.
Argentina masih memimpin klasemen dengan 25 poin dari 12 laga yang sudah dijalani. Kapten mereka, Lionel Messi, belum ada tanda-tanda menurun.
Dua laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 itu menjadi kampanye terakhir Messi tahun ini bagi negaranya.
Dia menutup perjalanan tahun ini dengan membantu Tim Tango menang atas Peru 1-0 di La Bombonera, Buenos Aires, 19 November 2024.
Meski tak mencetak gol pada dua laga terbaru Argentina, Messi tetap memimpin daftar pencetak gol terbanyak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Conmebol dengan raihan enam gol.
Catatan itu membuat buku hariannya sepanjang 2024 kian manis. Sebelumnya, ia membawa Inter Miami meraih Supporter' Shield untuk kali pertama dalam sejarah klub.
Bagi Argentina, tahun ini Messi punya kontribusi besar, khususnya ketika menjadi juara Copa America 2024.
"Satu lagi tahun yang tak terlupakan," kata Messi merangkum momen manis 2024 dilansir laman FIFA.
Tak heran, pada laga terakhir melawan Peru di kandang, Messi mendapat sambutan meriah dari para suporter di La Bombonera.
Stadion itu sangat bersejarah buat La Pulga karena pernah memberikan salah satu malam terbaik dalam kariernya ketika menerima tepuk tangan meriah usai memenangi Copa America edisi 2021.
"Itu adalah hal paling menakjubkan yang pernah terjadi kepada saya dalam karier olahraga saya," ujar Messi mengenang yang diiringi tangis.
Pemain berusia 37 tahun itu baru saja menyelesaikan musim ke-21 sebagai pesepak bola profesional.
Perjalanannya tahun ini sempat ternoda akibat tersingkirnya Inter Miami lebih awal secara tak terduga dari Piala MLS.
Namun, hal itu tak terlalu disesali Messi. Dia menyiratkan belum habis dan siap menghadapi tantangan tahun 2025.
Tahun 2025 menjanjikan tahun penuh tantangan di tingkat klub dan internasional. FIFA merefleksikan 12 bulan terakhir dan menatap masa depan megabintang Argentina yang tak kenal lelah itu.
BACA JUGA:
Revolusi MLS
Setelah kedatangannya yang bersejarah di Amerika Serikat, Messi memenangi trofi pertamanya bersama Inter Miami pada 2023 saat mereka mengangkat Piala Liga.
Ia melanjutkannya pada tahun 2024 dengan memenangi Supporter' Shield, yang diberikan kepada tim dengan rekor musim reguler terbaik di MLS (Major League Soccer).
Inter Miami menyelesaikan musim dengan 74 poin berkat 22 kemenangan dan empat kali seri, serta hanya mencatat delapan kekalahan.
Meski hanya tampil di separuh pertandingan musim ini, La Pulga memberikan pengaruh besar saat ia bermain.
Dia meraih penghargaan Pemain Paling Berharga setelah mencetak 20 gol dan mengantongi 16 assist dalam 19 pertandingan (15 starter).
Setelah memenangi Supporter' Shield, Inter Miami masuk ke Piala MLS sebagai favorit. Namun, mereka tersingkir lebih awal di tangan Atlanta United pada babak pertama.
Saat perhatian beralih ke tahun 2025, Messi dan Inter Miami akan bertekad untuk menebus kesalahan mereka.
Tahun depan, Inter Miami juga akan ambil bagian di Piala Champions Concacaf, sebuah gelar yang bisa memberi mereka tempat di Piala Interkontinental FIFA berikutnya.
Namun, tantangan terbesar bagi La Pulga dan rekan satu timnya yang akan datang ketika mereka ambil bagian dalam Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 yang diperluas dan diikuti 32 tim.
Prospek Messi dan rekan-rekannya untuk berhadapan langsung dengan tim-tim terhebat di muka bumi sungguh menggiurkan.
Kebiasaan Sehat
Salah satu olahragawan paling tangguh dalam sejarah, memenangi trofi besar bersama negaranya menjadi sebuah kebiasaan Messi setelah bertahun-tahun menderita sakit hati.
Pada 2021, ia akhirnya meraih gelar internasional senior pertamanya dengan memenangi Copa America.
Dia tidak pernah menoleh ke belakang sejak saat itu. Pada 2022, ia menginspirasi negaranya meraih trofi Piala Dunia ketiga dengan kampanye individu yang menakjubkan di Qatar.
Pada 2023, ia juga tampil gemilang untuk La Albiceleste dan menjadi bagian dari tim yang mengalahkan Brasil 1-0 di Maracana.
Raihan itu memberi rival besar mereka kekalahan kandang pertama dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tahun ini, ia kembali memenangi Copa America, dengan Argentina menang dengan kemenangan 1-0 melalui perpanjangan waktu atas Kolombia di final.
Meskipun cedera pergelangan kaki memaksanya diganti pada menit ke-66, dan fotonya yang menangis di bangku cadangan menjadi viral, rekan satu timnya berusaha sekuat tenaga untuk memastikan kapten mereka mengangkat trofi.
Kemenangan Argentina atas Peru dalam pertandingan terakhir Messi tahun 2024 memastikan La Albiceleste mengakhiri tahun di puncak klasemen Kualifikasi Piala Dunia Zona Conmebol.
Tiket mereka ke putaran final Piala Dunia 2026 belum dipastikan secara matematis. Namun, tampaknya hanya masalah waktu sebelum mereka memastikan tempat di turnamen yang akan berlangsung di Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada tersebut.
Pada 2024, Messi tampil 11 kali untuk La Albiceleste dan mencetak enam gol. Ia mencetak dua gol melawan Guatemala, mencetak gol dalam kemenangan semifinal Copa America 2024 atas Kanada, dan mencetak tiga gol melawan Bolivia.
Messi akan merayakan ulang tahunnya yang ke-38 pada Juni 2025, tetapi dia tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.
Top Skor Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Conmebol
6 – Lionel Messi (Argentina)
5 – Darwin Nunez (Uruguay)
4 – Luis Diaz (Kolombia)
4 – Raphinha (Brasil)
4 – Tony Sanabria (Paraguay)
4 – Miguel Terceros (Bolivia)
3 – Nicolas de la Cruz (Uruguay)
3 – Lautaro Martinez (Argentina)
3 – Nicolas Otamendi (Argentina)
3 – Rodrygo (Brasil)
3 – Salomon Rondon (Venezuela)
3 – Enner Valencia (Ekuador)
3 – Eduardo Vargas (Chili)
Top Skor Kualifikasi Piala Dunia Zona Conmebol dalam Sejarah
1954: Baltazar, Brasil – 5 gol
1958: Beberapa pemain – 3
1962: Oreste Corbatta, Argentina – 3
1966: Hector Silva, Uruguay – 5
1970: Tostao, Brasil – 10
1974: Ruben Ayala, Argentina – 5
1978: Zico, Brasil – 5
1982: Zico, Brasil – 5
1986: Jorge Aravena, Chile – 7
1990: Careca, Brasil dan Ruben Sosa, Uruguay – 5
1994: William Ramallo, Bolivia – 7
1998: Ivan Zamorano, Chile – 12 gol
2002: Hernan Crespo (Argentina) dan Agustin Delgado (Ekuador) – 10
2006: Ronaldo, Brasil – 10
2010: Humberto Sauzo, Chile – 10
2014: Luis Suarez, Uruguay – 11
2018: Edinson Cavani, Uruguay – 10
2022: Marcelo Moreno, Bolivia – 10