Bagikan:

JAKARTA – Peluang pebalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin, untuk merengkuh gelar juara dunia MotoGP 2024 jauh lebih besar dibandingkan dengan rivalnya, Francesco Bagnaia.

Saat ini Martin duduk nyaman di puncak klasemen dengan koleksi 485 poin. Dia unggul sebanyak 24 poin dari Bagnaia dengan satu seri tersisa dalam kalender musim ini.

Martin sebenarnya memiliki match point untuk menjadi juara dunia dalam balapan Grand Prix Malaysia yang berakhir pada Minggu, 3 November 2024. Namun, kenyataannya tidak sesuai skenario yang diharapkan.

Dalam balapan tersebut, Martin sempat memenangi Sprint Race dan Bagnaia pulang dengan tangan hampa akibat terjatuh. Namun, saat di balapan utama (race) Bagnaia keluar sebagai pemenang.

Kemenangan sang juara bertahan itu membuat Martin harus menunda pesta gelarnya. Meski demikian, ia sekarang berada di atas angin saat seri terakhir belangsung di Catalunya, Barcelona.

Dengan keunggulan poin yang ada saat ini, Martin hanya butuh menambah 14 poin untuk memastikan gelar juara dunia pertama dalam kariernya.

Raihan 14 poin di seri terakhir jadi satu-satunya Martin memastikan gelar meskipun Bagnaia mendapat poin maksimal 37 yang tersisa.

Jika ia hanya menambah 13 poin dan Bagnaia meraih poin maksimal, maka Martin akan kehilangan gelar di depan mata.

Kalau itu terjadi, kedua pebalap tersebut bakal memiliki jumlah poin yang sama 498. Akan tetapi, Bagnaia berhak atas juara dunia karena tercatat paling banyak memenangi Grand Prix.

Kemenangan di Malaysia kemarin merupakan kemenangan ke-10 Bagnaia. Sementara itu, Martin sejauh ini baru menang tiga kali berturut-turut di Portugal, Perancis, dan Sirkuit Mandalika.

Cara paling aman buat Martin adalah memenangi Sprint Race di seri terakhir nanti. Situasi tersebut akan membuat dia semakin aman sekalipun Bagnaia keluar sebagai pemenang di balapan utama.

Dengan memenangi Sprint Race, maka Martin tetap bisa menjadi juara dunia sekalipun dia finis di urutan ke-14 pada balapan utama.

Skenario ini membuat Martin akan mengumpulkan 499 poin yang sudah pasti tidak bisa dikejar Bagnaia.

Tahun lalu, Martin juga bersaing dengan Bagnaia, tapi harus puas menjadi runner-up.