Bagikan:

JAKARTA - Juventus, lagi, nyaris kalah sebelum bermain imbang 2-2 melawan Parma di pertandingan Serie A Italia di Stadion Allianz, Kamis, 3 Oktober 2024 dini hari WIB. pelatih Thiago Motta mengaku tim melakukan banyak kesalahan di laga itu.

Juve kembali gagal menang. Meski mencatat rekor sebagai satu-satunya tim yang belum pernah kalah, namun Juve sudah keseringan bermain imbang.

Akibatnya posisi Juve terus melorot. Sebelum menjamu Parma, tim asuhan Thiago Motta masih berada di tiga besar. Kini, Juve turun peringkat setelah digeser Atalanta yang menang 2-0 atas Monza. Juve sendiri menduduki posisi empat dengan mengantungi poin 18.

Hasil imbang itu jelas mengecewakan karena Juve bermain di kandang sendiri. Namun Dusan Vlahovic dkk untuk kali kedua secara berturut-turut melakukan kesalahan meski akhirnya bangkit sehingga terhindar dari kekalahan.

Di laga sebelumnya melawan Inter Milan, mereka sempat tertinggal 4-2 sebelum diselamatkan bintang muda Kenan Yildiz yang mencetak brace dan menutup laga dengan skor 4-4.

Saat bermain di kandang sendiri, Juve juga kecolongan dua gol lebih dulu. Beruntung, ada Timothy Weah yang menyelamatkan Bianconeri dari kekalahan lawan Parma.

Bila Juve harus turun peringkat, sebaliknya Parma berhasil memperbaiki posisinya. Mereka menjauh dari zona degradasi dan kini berada di posisi 14 dengan poin sembilan. Ada tiga tim yang memiliki poin sama dengan Parma, termasuk Como 1907. Namun Como memiliki selisih gol lebih baik sehingga berada di peringkat 13.

Juve nyaris kalah untuk kedua kali menjadikan Motta kecewa. Menurut dia pemain melakukan banyak kesalahan dan membiarkan lawan mengembangkan permainan.

"Kami membiarkan Parma berkembang. Kami memang menciptakan banyak peluang, tetapi kami seharusnya tidak membiarkan mereka menciptakan peluang saat melakukan serangan balik. Kami harus memperbaiki diri agar ada keseimbangan dalam permainan kami," ucap Motta seperti dikutip Football Italia.

"Kami juga melakukan banyak kesalahan. Lawan seharusnya jangan sampai menyerang balik setiap kali kami membuat kesalahan atau kehilangan bola. Apalagi, Parma memiliki pemain sayap yang hanya perlu menunggu untuk menghancurkan kami," kata dia lagi.

Di pertandingan itu, Juve yang bermain di kandang sendiri sempat mengambil inisiatif menyerang. Namun mereka justru kecolongan gol lebih dulu saat laga baru berjalan tiga menit.

Kelengahan pemain belakang La Vecchia Signora di menit-menit awal pertandingan dimanfaatkan sepenuhnya oleh Parma. Berawal dari sepak pojok, gelandang Adrian Bernabe kemudian melepaskan umpan silang ke arah gawang Juve yang diteruskan Botond Balogh. Bola kemudian disambut dengan sundulan bek Enrico Delprato yang menaklukkan kiper Michele Di Gregorio.

Juve berusaha bangkit dan nyaris menyamakan skor di menit 13. Hanya kiper timnas Jepang Zion Suzuki berhasil melakukan penyelamatan gemilang. Suzuki mengawaliya dengan melakukan penyelamatan dari sundulan Weston McKennie. Hanya bola kemudian rebound yang kemudian disambar Vlahovic. Lagi-lagi, Suzuki berhasil menepisnya dan bola melambung di atas mistar gawang.

Setelah berkali-kali gagal, McKennie akhirnya tak mengulangi kesalahan di menit 31. Kali ini sundulannya gagal diselamatkan Suzuki yang mengubah skor menjadi 1-1.

Gol McKennie diharapkan membangkitkan motivasi pemain Juve untuk menekan lawan. Sebaliknya gawang Di Gregorio malah kembali kebobolan.

Kali ini, gelandang Simon Sohm yang membawa Parma kembali unggul di menit 38. Berawal dari Dennis Man yang menerima umpan panjang dan kemudian menyodorkannya kepada Sohm. Dia sempat membawa bola melewati kiper sebelum mencetak gol. Skor berubah 2-1 untuk Parma dan bertahan hingga babak pertama usai.

Di babak kedua, Juve berupaya bangkit dan menekan Parma. Permainan menyerang tuan rumah pada akhirnya menyulitkan tim asuhan Fabio Pecchia untuk mengembangkan permainan. Serangan balik mereka pun sudah bisa diantisipasi barisan pertahanan Juve.

Hasilnya, Juve bisa mencetak gol saat laga baru berjalan empat menit. Pemain sayap Khephren Thuram menyelamatkan Juve lewat kerjasama apik dengan Francisco Conceicao.

Berawal dari umpan Thuram kepada Conceicao yang kemudian dia mengembalikannya kepada Thuram lewat bola silang. peluang itu disambut dengan tendangan voli dari jarak dekat yang menaklukkan kiper Suzuki.

Skor berubah menjadi 2-2. Juve dan Parma sesungguhnya tetap saling serang demi memenangkan laga. Peluang bagus diperoleh Gabriel Charpentier yang digagalkan Di Gregorio.

Selanjutnya, Juve mendapat kesempatan mencetak gol lewat Yildiz. Namun usaha pemain timnas Turki ini digagalkan Delprato. Skor imbang itu bertahan hingga laga usai.