Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, mengaku tak yakin jika FIFA akan mengabulkan permintaan Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) untuk main di tempat netral saat jumpa Timnas Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Yunus seusai bertemu dengan Menpora Dito Ariotedjo di Kemenpora, Senin, 21 Oktober 2024.

Menurut Yunus, meski Presiden AFC adalah orang Bahrain, FIFA tak akan semena-mena memutus perkara.

"Presiden AFC (berasal dari Bahrain), tapi itu bisa saja jadi sesuatu yang berbahaya buat AFC. Dari itu, saya tidak yakin FIFA akan menyetujui (permintaan pindah lokasi tanding) karena kita tahu dan saya sudah 15 tahun di sepak bola," kata Yunus Nusi.

"Presiden FIFA saja dari Italia dan tidak mungkin dia berani berpihak karena sepak bola itu disorot oleh dunia," ujar Sekjen PSSI lagi.

Sebelumnya, BFA membuat pernyataan terbuka meminta FIFA memindahkan laga Timnas Indonesia versus Bahrain pada Maret 2025 ke tempat netral demi keamanan.

Hal tersebut diajukan BFA karena munculnya aksi ancaman pembunuhan dari warganet Indonesia ke pemain dan pelatih Bahrain. Ancaman ini terjadi setelah laga berakhir 2-2 di Bahrain di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Laga kontra Bahrain pada 10 Oktober 2024 itu menjadi kontroversi karena gol penyeimbang Bahrain terjadi pada menit ke-90+9. Padahal, waktu resmi yang diberikan wasit adalah enam menit injury time.

Hal ini memicu aksi keras dari warganet Indonesia. Ada yang sampai meretas laman resmi BFA dan mengubah nama-nama jalan di Bahrain dengan tulisan Mafia AFC.

Mengenai hal ini, PSSI dan Pemerintah menjamin Bahrain akan aman selama di Jakarta. Keamanan akan ditingkatkan selama Bahrain menjalani persiapan dan pertandingan di Jakarta.