Bagikan:

ACEH - Pelatih sepak takrow asal Gorontalalo, Harsono A Taha yang akrab disapa Herson Taha, saat mendampingi Anak biah bertanding di PON XXI Aceh-Sumut, diduga karena menderita ginjal akut.

"Masyarakat dan Pemkab Aceh Timur menyatakan berduka atas meninggalnya Herson Taha, pelatih sepak takraw Gorontalo, saat dalam perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Zubir Mahmud," kata Juri Bicara Pemkab Aceh Timur Muntasir Ramli di Aceh Timur, Sabtu.

Ia menyebutkan tidak hanya masyarakat dan Pemkab Aceh Timur maupun masyarakat Provinsi Gorontalo yang merasa kehilangan, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia, terutama masyarakat cabang olahraga sepak takraw.

"Almarhum dalam kondisi sakit juga menyempatkan diri mendampingi anak asuhnya bertanding dan berhasil meraih medali emas sepak takraw nomor kuadran putra," kata Muntasir Ramli.

Sementara itu Penanggung Jawab Kesehatan Cabang Olahraga Sepak Takraw PON XXI Aceh-Sumut Wilayah Aceh Munawwir mengatakan pasien Herson Taha meninggal dunia dalam penanganan medis Rumah Sakit Umum Daerah Zubir Mahmud (RSUDZM) Aceh Timur pada Sabtu (14/9) pukul 04.09 WIB karena gagal ginjal kronis.

"Pasien masuk RSUDZM pada Jumat (6/9) dalam kondisi diare dan suhu badan panas. Pasien sempat keluar dari rumah sakit pada Rabu (11/9). Almarhum keluar rumah sakit untuk mendampingi anak asuhnya bertanding," katanya

Kemudian, kata Munawwir yang juga dokter spesialis bedah RSUDZM Aceh Timur, pasien kembali masuk rumah sakit dengan kondisi sesak nafas dan kaki bengkak.

Dari hasil pemeriksaan medis, pasien mengalami gagal ginjal akut dan asam urat tinggi. Kemudian, pasien disarankan dirujuk ke rumah sakit di Medan. Saat menunggu hendak dibawa ke Medan, pasien mengalami kondisi kritish

Sebelum meninggal dunia, pasien sempat menjalani cuci darah. Setelah cuci darah, pasien dibawa ke ruang ICU. Pasien meninggal dunia di ruang tersebut didampingi keluarga almarhum dan beberapa dokter spesialis

"Jenazah almarhum sudah diberangkatkan ke Bandara Kuala Namu di Deli Serdang, Sumatera Utara. Seorang dokter dari RSUDZM turut mendampingi pemulangan jenazah almarhum hingga ke rumah duka di Gorontalo," kata Munawwir.