JAKARTA - Siapa yang berani membantah kalau sepak bola adalah olahraga paling populer di planet ini. Sepak bola bisa jadi pemersatu bangsa. Karena sepak bola juga, nyawa seseorang bisa melayang. Apapun itu, sebelum sampai sekarang ini, sepak bola dunia sudah menempuh perjalanan teramat panjang.
Merujuk survei yang dilakukan Nielsen, empat dari 10 orang mengaku sebagai penggemar sepak bola. Nielsen, pada tahun 2017, melakukan survei yang menjangkau 18 wilayah pasar global. Hasil yang didapat, 43 persen orang mengaku tertarik hingga sangat tertarik dengan sepak bola. Sedangkan penggemar bola basket hanya 36 persen (urutan kedua). Lantas bagaimana sebenarnya sejarah sepak bola itu sendiri?
Antusias Masyarakat kepada Sepak Bola
Tahukah Anda, sepak bola adalah olahraga paling murah di antara yang lain? Anda tak memerlukan ring gawang, tak perlu raket, tak perlu papan. Cukup sebuah bola karet yang bisa ditendang.
Sepak bola hampir bisa dimainkan di mana saja tanpa peralatan yang khusus. Bahkan Anda bisa memanfaatkan jalan yang sepi trafic jika Anda mau. Bisa jadi, kesederhanaan itu yang membuat olahraga ini begitu populer di dunia.
Badan pengelola sepak bola, Fédération Internationale de Football Association (FIFA), memprediksi pada abad ke-21, ada 250 juta pemain sepak bola. Sedangkan jumlah pecinta olahraga ini kurang lebih 1,3 miliar.
Sejarah Sepak Bola
Di balik tingginya minat masyarakat terhadap sepak bola, sejarah sepak bola ternyata sangat panjang.
Dalam buku yang berjudul Sepak Bola (2019) karya Ina Hasanah, dikatakan sepak bola dikenal pada 255-206 SM (Sebelum Masehi) sekitar abad ke-2 hingg ke-3.
Di Asia, cikal bakal sepak bola ditemukan di wilayah China yang memiliki permainan bernama Cuju. “Cu” berarti menendang, sedangkan “Ju” berarti bola kulit.
Menurut FIFA, Cuju dimainkan di kota Lin Zi sebagai olahraga militer untuk melatih fisik para tentara. Cuju menggunakan bola yang terbuat dari kulit binatang dengan diisi rambut. Sedangkan gawang yang mereka gunakan berupa jaring yang dipasang di dua batang bambu.
Hal serupa ternyata terjadi di peradaban Roma Kuno. Seperti halnya China, olahraga tersebut digunakan dalam latihan kemiliteran. Setelah itu orang-orang Roma membawa sepak bola ke Inggris (Britannica). Sayangnya tak dapat dipastikan seberapa besar pengaruh sepak bola Roma di Inggris.
Negara Inggris sendiri tak bisa lepas dari permainan sepak bola yang saat ini banyak dipertandingkan dan disiarkan di televisi. Di negara tersebut sepak bola sudah mulai populer pada abad ke-19. Saat itu sepak bola banyak dimainkan di kota dan desa-desa dengan aturan yang berbeda-beda.
Perbedaan aturan dalam sepak bola saat itu ditentukan siapa penyelenggaranya dan di mana sepak bola digelar. Perbedaan aturan itu di kemudian hari menyulitkan para pemainnya yang tak biasa bermain dengan aturan yang berbeda. Karena kondisi tersebut mereka terpaksa bermain dan berkompetisi hanya dengan aturan sama yang mereka anut saja.
Upaya standarisasi aturan sepak bola terjadi sejak tahun 1843. University of Cambridge misalnya, yang membuat aturan sepak bola sendiri lalu disebarkan oleh alumnus mereka yang mendirikan klub. Sayangnya aturan tersebut tak diterima secara universal di Inggris.
Pada tahun 1863 yang jadi era kelahiran olahraga sepak bola modern dibuatlah aturan tentang permainan sepak bola. Pihak Fremasons Tavern kemudian membuat aturan baku permainan sepak bola. Sejak saat itu perkembangan aturan sepak bola terus berkembang mulai dari disediakannya wasit, aturan main, hingga stardarisasi bola.
Sejarah Sepak Bola di Indonesia
Indonesia juga tak lepas dari demam sepak bola. Tak hanya jadi basis penggemar sepak bola besar, Indonesia juga punya berbagai macam klub sepak bola.
Sepak bola di Indonesia dimulai sejak era kolonialisme. Sekitar 1914, pemerintah Hindia Belanda masih memegang kekuasaan di Indonesia. Pada tahun tersebut diadakanlah pertandingan sepak bola di beberapa kota di Jawa.
Pemerintah Hindia Belanda mengadakan berbagai pertandingan sepak bola dan diikuti oleh pribumi maupun dari pihak Belanda.
Ajang sepak bola pertama di Indonesia diadakan dalam rangka memeringati koloniale tentoostelling (perayaan kolonial Belanda). Kejuaraan itu diikuti oleh empat tim yang diambil dari empat kota yakni Bandung, Batavia (Jakarta), Surabaya, dan Semarang.
Tak sampai situ, pemerintah Hindia Belanda kemudian menggelar pertandingan yang lebih besar dengan nama Stedenwedstrijden. Kejuaraan ini ternyata memicu pemuda Indonesia untuk melakukan perlawanan atas penjajahan dari jalur olahraga. Sepak bola pula yang menyatukan pemuda pribumi dari berbagai wilayah.
Sejak saat itu mulai bermunculan perkumpulan sepak bola dari beberapa wilayah, yakni Bond Batavia (WJVB), Bond Surabaya (SBV), Bond Bandung (BVB), dan Bond Semarang (Semarangsch Voetbal-bond en Omstreken/SVO).
Seiring berjalanannya waktu, mereka berhasil mendirikan organisasi yang bernama Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) yang didirikan oleh anggota perkumpulan sepak bola. Namun pada 1927 nama NIVB berganti menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU). Organisasi inilah yang jadi cikal bakal kelahiran PSSI di Indonesia.
Selain terkait sejarah sepak bola, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.