Bagikan:

JAKARTA - Slovakia harus menelan kekecewaan pahit setelah kalah 1-2 dari Inggris di babak 16 besar EURO 2024  pada  Minggu, 30 Juni, di Arena AufSchalke, Gelsenkirchen. Pertandingan yang menegangkan ini berakhir dengan kemenangan dramatis Inggris di menit-menit terakhir, meninggalkan rasa sedih dan penyesalan mendalam di kubu Slovakia.

Ivan Schranz, penyerang Slovakia yang mencetak gol ketiga di turnamen ini, mengungkapkan perasaan hampanya atas prestasi itu.

 "Ini adalah gol ketiga saya di turnamen ini, tapi apa gunanya? Seharusnya ini bisa menjadi momen indah, hebat, tetapi kami kalah di detik terakhir. Namun, kami tentu tidak memiliki alasan untuk marah. Kami akan menghadapi ini, tetapi mungkin kami akan menyesalinya seumur hidup. Kami mungkin tidak akan mendapatkan kesempatan seperti ini lagi untuk menulis ulang sejarah, saya yakin akan memakan waktu sangat lama bagi semua orang untuk menyesalinya," kata Schranz. 

Milan Škriniar, kapten Slovakia,  juga tak bisa menutupi kesedihan melihat tiket ke babak 8 besar musnah di menit-menit akhir pertandingan.

"Sulit menemukan kata-kata, kami semua sangat sedih. Kami sudah sangat dekat dengan babak berikutnya. Jika kami terus mewakili Slovakia dengan cara ini, kami mungkin akan memiliki lebih banyak momen indah di depan kami. Inggris memiliki kualitas, mereka menekan kami dan kemudian tiba-tiba datang gol Bellingham. Sangat menyakitkan bahwa kami kebobolan di detik terakhir. Kami mungkin hanya 30 detik dari kemenangan," ujarnya.

Namun sebagai tim non-unggulan yang mampu memaksa Inggris kerja keras 120 menit mereka cukup bangga. "Saya benar-benar bangga dengan seluruh tim. Ini adalah perjalanan yang luar biasa dan saya juga ingin berterima kasih kepada para penggemar. Kami siap untuk menulis ulang sejarah Slovakia tetapi, sayangnya, hasilnya berakhir berbeda. Namun, saya berharap kami akan kembali lebih kuat mulai hari ini," ungkap kapten Slovakia ini.

Pelatih Slovakia, Francesco Calzona, juga mengungkapkan rasa bangganya terhadap timnya. "Saya merasa bangga, kami memainkan pertandingan yang hebat melawan tim kelas dunia dan salah satu favorit. Kami memberikan sedikit peluang kepada Inggris, kami hampir lolos. Sayangnya, kami tidak berhasil. Di perpanjangan waktu, kami menghabiskan setengah waktu di wilayah lawan. Saya sangat bangga dengan tim saya."

Calzona menambahkan, "Merupakan kebanggaan melatih pemain-pemain ini. Mereka membuat perbedaan di lapangan dan saya sangat bersyukur memiliki mereka."

Ivan Schranz, penyerang Slovakia yang mencetak gol ketiga (foto: uefa.com)

"Kami kebobolan gol ketika hanya tersisa beberapa detik, oleh seorang pemain yang bermain untuk Real Madrid. Ini adalah masalah beberapa sentimeter dan kami dihukum. Mungkin kami bisa mempertahankannya dengan lebih baik, tetapi itulah yang terjadi," ujar sang pelatih. 

Meskipun kecewa, Slovakia dapat berjalan dengan kepala tegak setelah tampil mengesankan dan menunjukkan karakter kuat di turnamen ini. Para pemain, pelatih, dan penggemar berharap bahwa tim ini akan bangkit lebih kuat dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

"Saya ingin mengatakan sekali lagi betapa bangganya saya terhadap tim saya. Saya mengatakan kepada mereka bahwa mereka telah melakukan pekerjaan yang luar biasa, mereka fantastis. Kami setara dengan semua lawan kami, kami bermain sepak bola menyerang dan kami memiliki peluang untuk mencetak gol. Saya sangat bangga dengan mereka, mereka jelas semua sangat kecewa karena kami sangat dekat untuk meraihnya, tetapi inilah sepak bola," ujar Calzona.