JAKARTA - Bos INEOS, Sir Jim Ratcliffe, kini memimpin Manchester United setelah akuisisi saham minoritas selesai dilakukan, dan sudah banyak keputusan sulit yang harus diambil.
Salah satu topik yang membutuhkan diskusi adalah masa depan manajer Erik ten Hag, yang selama ini membuat perpecahan di antara para penggemar tetapi mendapatkan lebih banyak kritik saat United kalah 1-2 dari Fulham dalam pertandingan pertama era resmi INEOS.
Secara publik, Ratcliffe berusaha menjauhkan diri dari keputusan langsung, tetapi melihat kembali catatan INEOS dengan manajer selama mereka menangani Lausanne-Sport dan Nice mungkin memberikan petunjuk tentang arah yang mungkin diambil oleh United.
Di Lausanne-Sport, Fabio Celestini yang telah memimpin Lausanne selama lebih dari dua tahun ketika INEOS tiba pada November 2017, hanya bertahan lima bulan setelah kepemilikan klub diambil alih oleh INEOS. Celestini kemudian digantikan oleh Giorgio Contini, yang berhasil membawa Lausanne kembali ke kasta tertinggi untuk musim 2020/21.
BACA JUGA:
Di Nice, INEOS memulai kepemilikan mereka dengan Patrick Vieira, yang kemudian digantikan oleh Adrian Ursea. Setelah kesuksesan singkat dengan Christophe Galtier, Lucien Favre tidak memenuhi ekspektasi dan digantikan oleh Didier Digard.
Jim Ratcliffe dan INEOS akan dihadapkan pada keputusan penting mengenai masa depan manajerial Manchester United. Pengalaman mereka dengan manajer sebelumnya di Lausanne-Sport dan Nice mungkin memberikan wawasan tentang arah yang mereka ambil.
Pengumuman mengenai keputusan manajerial diharapkan segera muncul, karena para penggemar dan pengamat menunggu dengan antusias untuk melihat arah yang diambil oleh klub di bawah kepemimpinan baru.