Bagikan:

JAKARTA - Afrika Selatan sukses mengamankan peringkat ketiga Piala Afrika 2023 usai menumbangkan Republik Demokratik Kongo melalui adu penalti 6-5 di Stadion Felix Houphouet-Boigny, Minggu, 11 Februari 2024, dini hari WIB.

Afrika Selatan dan RD Kongo bermain ketat hingga laga berakhir 0-0 sepanjang 120 menit.

Kedua tim melakukan perubahan menyusul kekalahan di semifinal. Afrika Selatan kalah dari Nigeria dalam drama adu penalti 2-4 (1-1), sedangkan RD Kongo takluk tipis 0-1 dari tuan rumah Pantai Gading.

Jalannya laga sangat minim peluang. Dominasi juga tak begitu jauh yang mana Afrika Selatan mengemas 56 persen penguasaan bola. Tembakan tepat sasaran pun hanya tiga buat masing-masing tim.

Laga baru terlihat menarik pada paruh kedua. RD Kongo lebih hidup melalui aksi Simon Banza dan Grady Diangana yang kerap mengancam. Namun, penyelesaian akhir mereka belum menghasilkan gol.

Bafana Bafana, julukan Afrika Selatan, kesulitan menciptakan celah hingga akhir. Satu-satunya peluang emas mereka lahir dari pemain pengganti Mihlali Mayambela.

Dia nyaris mencetak gol kemenangan andai tembakannya tidak melambung tipis.

Bergeser ke dua babak tambahan pun minim peluang. Tidak ada gol tercipta hingga pertandingan berlanjut ke adu penalti.

Penendang pertama Afrika Selatan, Teboho Mokoena, gagal melakukan eksekusi. Namun, kedudukan sempat imbang 4-4 saat Chancel Mbemba dari RD Kongo juga gagal melakukan tugasnya.

Saat penendang penentu alias eksekutor keenam, RD Kongo tidak beruntung. Sepakan Meschak Elia gagal, sedangkan Saiyanda Xulu dari Afrika Selatan berhasil.

Medali perunggu atau peringkat ketiga merupakan pencapaian pertama Afrika Selatan setelah terakhir kali meraihnya pada Piala Afrika 2000.

Sementara RD Kongo kembali menempati peringkat keempat. Mereka berada di posisi serupa saat tampil di Piala Afrika edisi 1972 saat masih bernama Congo-Kinshasa.

Terlepas dari itu, kedua tim memperlihatkan bahwa skuadnya punya potensi besar pada masa mendatangkan.

Baik Afrika Selatan dan RD Kongo punya banyak pemain muda bersinar yang akan menjadi pilar tim pada turnamen berikutnya.

FAKTA PERTANDINGAN

  1. Afrika Selatan naik podium Piala Afrika untuk keempat kalinya dalam sejarah keikutsertaan mereka setelah edisi 1996 (juara), 1998 (runner-up), dan 2000 (ketiga). Bafana Bafana hanya kebobolan tiga gol dalam tujuh pertandingan di Piala Afrika 2023. Sebelumnya, kebobolan minim terjadi dalam penampilan pertama mereka di Piala Afrika 1996 (2 gol dalam 6 pertandingan).
  2. Ini adalah kali kedua RD Kongo finis keempat di Piala Afrika, setelah tahun 1972. Tim Macan Tutul finis ketiga pada dua penampilan sebelumnya (1998 dan 2015) dan keduanya diraih melalui adu penalti.
  3. Afrika Selatan adalah negara pertama yang memainkan tiga adu penalti berturut-turut dalam sejarah Piala Afrika. Bafana Bafana menjalani adu penalti sejak perempat final hingga perebutan peringkat ketiga di Piala Afrika 2023. Afrika Selatan telah memenangi tiga dari lima adu penalti mereka di Piala Afrika, termasuk dua kali dalam perebutan tempat ketiga melawan Tunisia pada edisi 2000 dan DR Kongo pada Piala Afrika 2023.
  4. Afrika Selatan telah menyelesaikan 87,6% operannya saat melawan RD Kongo, persentase tertinggi mereka di pertandingan Piala Afrika sejak 2010.
  5. Simon Banza, dari RD Kongo, telah mencatatkan 12 sentuhan di kotak penalti Afrika Selatan. Hanya Mostafa Mohamed (Mesir) yang memiliki jumlah sentuhan lebih tinggi dalam satu pertandingan pada edisi Piala Afrika 2023, yaitu 15 sentuhan vs Tanjung Verde di babak grup.