Bagikan:

JAKARTA - Tim Premier League Inggris Aston Villa harus bekerja keras saat menyingkirkan Middlesbrough di babak ketiga Piala FA. Dalam duel di kandang Boro dari Divisi Championship ini di Stadion Riverside, Minggu, 7 Januari dini hari WIB, Villa butuh gol di menit terakhir sebelum menang 1-0.

Middlesbrough, tim dari kasta kedua, langsung memberi ujian tak mudah bagi Villa. Bagaimana tidak, meski saat ini Villa menduduki peringkat dua di Premier League, namun mereka harus bekerja ekstrakeras untuk mengalahkan Boro.

Tuan rumah memang bukan lawan gampang bagi Villa. Posisi tim yang berada di papan tengah tak mempengaruhi kepercayaan diri pemain Boro saat meladeni The Villans.

Apalagi, Boro menunjukkan konsistensi saat berlaga di turnamen. Terbukti, tim asuhan Michael Carrick ini sukses melaju ke semifinal Carabao Cup untuk menghadapi Chelsea. Mereka juga bukan tim kaleng-kaleng karena pernah lama malang-melintang di Premier League.

Lebih dari itu, Boro ditangani Carrick, eks gelandang Manchester United yang merupakan salah satu manajer muda dengan prospek bagus di Liga Inggris. Bahkan Carrick diyakini bakal kembali ke Old Trafford sebagai manajer. Apalag dirinya pernah menjadi caretaker di MU.

Sementara, Villa akhirnya memecahkan rekor karena untuk kali pertama selama delapan tahun mereka bisa melangkah ke babak keempat Piala FA.

Villa sendiri nyaris melakukan replay sebelum bek Matty Cash memecah kebuntuan menjelang akhir pertandingan.

"Gol tetaplah gol. Jadi saya sangat senang dengan gol ini," kata Cash kepada BBC saat menanggapi hasil laga itu.

"Saya memang sudah mempersiapkan diri dalam latihan. Bagaimana saat saya berada di luar kotak penalti. Dan, saat saya mendapat bola, insting saya langsung jalan dengan menendang bola," jawabnya.

"Boro jelas lawan yang tangguh dan ditangani manajer top. Mereka bermain bagus di Championship. Namun kami sudah menetapkan kemenangan di babak ini menjadi prioritas utama," ucap Cash lagi.

Vila sesungguhnya memiliki prestasi bagus di turnamen tertua di dunia ini. Mereka sudah tujuh kali menjadi juara Piala FA. Namun mereka melakukannya pada era jadul. Villa terakhir kali mengangkat trofi itu pada 1957.

Selanjutnya, mereka selalu gagal. Bahkan sejak 2016, tim yang kini diarsiteki Unai Emery ini tak pernah bisa melangkah ke babak keempat.

"Manajer tegas menjelaskan bila kami tak pernah lagi menuai prestasi di Piala FA. Jadi kami senang bisa melewati babak ini," kata Cash.

Di laga itu, Villa berusaha tidak melakukan replay meski harus bekerja keras menghadapi Boro. Emery ingin menghindari laga ulang karena pemain baru saja menjalani laga dengan jadwal super padat selama Desember 2023. Sementara, tim ingin fokus bersaing dengan Liverpool dalam perebutan titel Premier League.

Villa memang langsung mengancam pertahanan tuan rumah. Gelandang Boubacar Kamara memberikan umpan kepada striker Jhon Duran. Namun eksekusi Duran bisa digagalkan kiper Tom Glover.

Selanjutnya, bek Alex Moreno beberapa kali melepaskan umpan silang yang sesungguhnya bisa dikonversi gol oleh pemain depan Villa. Hanya, mereka kesulitan menghadapi pertahanan kokoh Boro.

Di babak kedua, Villa tetap mengambil inisiatif menyerang. Tercatat sundulan Duran yang menyambut sepak pojok masih melambung di atas mistar gawang.

Begitu pula upaya pemain timnas Italia Nicolo Zaniolo yang masuk di babak kedua masih gagal. Sepakan pemain yang lolos dari dugaan keterlibatan dalam judi bola ini masih melebar.

Saat pertandingan diperkirakan berakhir imbang, Cash berhasil memecahkan kebuntuan di menit 87. Bek kelahiran Ingris tetapi membela timnas Polandia ini melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti.

Bola tendangannya memang sempat mengenai Emmanuel Latte Lath sehingga sedikit berbelok arah dan gagal diselamatkan kiper Glover. Skor 1-0 untuk Villa dan bertahan sampai akhir laga. Villa pun lolos ke babak berikutnya.