Bagikan:

JAKARTA – Perjalanan Francesco "Pecco" Bagnaia mengalami pasang-surut sebelum meraih gelar juara MotoGP 2023. Ia bahkan pernah lengser dari posisi puncak klasemen.

Pebalap asal Italia tersebut memulai musim 2023 dengan baik. Datang dengan predikat juara bertahan, Bagnaia sanggup menempati podium pertama di sprint race dan balapan utama MotoGP Portugal.

Hasil tersebut membuat Bagnaia pulang dengan poin maksimal dari seri pertama tersebut. Ini jelas tanda-tanda bagus buat Bagnaia dalam upaya untuk menjaga gelarnya.

Namun, dalam dua Grand Prix setelah itu, Bagnaia justru gagal konsisten. Ia terlebih dahulu kecelakaan di Argentina sebelum mengalami hal serupa di Amerika.

Kemenangan keduanya kemudian baru terjadi setelah dua hasil buruk tersebut, tepatnya MotoGP Spanyol. Setelah itu dia naik tujuh podium lagi sebelum MotoGP Indonesia.

Perinciannya, podium pertama dan kedua masing-masing tiga serta satu podium ketiga. Satu-satunya podium ketiga di periode tersebut ia dapat di MotoGP San Marino.

Pada saat itu Bagnaia datang dalam kondisi sehat tanpa ada cedera meskipun kakinya sempat dilindas oleh Brad Binder di MotoGP Catalunya seri sebelumnya.

Bagnaia kemudian tiba di Indonesia dengan keunggulan tipis tiga poin atas Jorge Martin. Pebalap Spanyol itu kemudian memenangi sprint race dan menggeser Bagnaia dari puncak dengan keunggulan tujuh poin.

Pada balapan utama Bagnaia sukses memenangi perlombaan sehingga mengambil alih kembali posisinya. Ia pun duduk nyaman dengan keunggulan 18 poin atas Martin.

Match point pertama didapat Bagnaia setelah ia mencatatkan keunggulan 14 poin selepas MotoGP Malaysia. Sayangnya, match point itu tidak berjalan sesuai rencana di MotoGP Qatar.

Jarak poin dengan Martin di posisi kedua pun sempat menipis menjadi tujuh saja. Beruntung ia menjadi runner-up di balapan utama Qatar sehingga memperlebar kembali jarak poin menjadi 21.

Pada seri terakhir MotoGP Valencia, Martin sukses memenangi sprint race dan kembali memperkecil ketertinggalan poin dari Bagnaia menjadi 14 poin.

Sialnya, Martin kemudian terjatuh di balapan utama sehingga Bagnaia otomatis mendapat gelar.

Pebalap 26 tahun ini sekarang sejajar Valentino Rossi dan Marc Marquez sebagai pebalap yang juara back-to-back sejak era MotoGP yang dimulai pada 2002.